Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Segera: Pendidikan Kebhinekaan

5 Maret 2018   11:00 Diperbarui: 5 Maret 2018   11:00 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Pendidikan kebhinekaan sudah waktunya dikembangkan terus-menerus dan berkesinambungan dengan berfokus pada empat habitus penting. Michael Fullan (1993) dalam Change Forces menegaskan bahwa tujuan terpenting dari pendidikan adalah menciptakan masyarakat pembelajar dalam pembelajaran pada masyarakat. Pendidikan tidak bisa hanya bergulat dengan keilmuan internal, tetapi sudah layak dan sepantasnya untuk membuka selebar-lebarnya pada dinamika yang terjadi di masyarakat. Pendidikan kebhinekaan pada waktunya nanti pasti mampu menciptakan masyarakat dan bangsa yang mengedepankan harkat dan martabat dalam kebhinekaan. Selamatkan Indonesia Tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun