Mohon tunggu...
Marthinus Selitubun
Marthinus Selitubun Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doa dalam Diam

24 Mei 2020   05:02 Diperbarui: 24 Mei 2020   05:00 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa bersama keluarga (Dok.pri). 

Sahabatku terkasih,
Beberapa hari lalu, Paus Fransiskus berkata,  "St. Yohanes Paulus II adalah seorang abdi Allah karena dia banyak berdoa. Tetapi bagaimana mungkin seorang yang memiliki begitu banyak pekerjaan untuk membimbing gereja ini, mempunyai begitu banyak waktu doa?".

Sahabatku, tugas pertama dan utama dari seorang manusia beragama, entah agama apapun, adalah berdoa. St. Yohanes Paulus II mengajari kita bahwa setiap tindakan adalah kesaksian, dan setiap kesaksian itu mesti dilandasi dengan doa dan pemeriksaan hati nurani.

Doa adalah senjata yang paling efektif untuk menghalau setiap cobaan yang datang dalam hidup kita. Doa, ibarat obat, akan sanggup menyembuhkan setiap sakit dan penderitaan. Doa bahkan dapat kita jadikan sebagai hadiah yang tak ternilai harganya. Janganlah berdoa secara monolog, tetapi jadikan sebuah percakapan pribadi antara Anda dan Tuhan-mu.

Doa dapat dilakukan dalam diam. Lebih baik kita berdoa dengan hati tanpa kata-kata, dari pada menghamburkan seribu kata tanpa hati.

Sahabatku, sudahkah Anda mempersembahkan doa-mu bagi seseorang di seberang sana?. Selamat Idul Fitri, semoga kita saling mendoakan dan memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun