Mohon tunggu...
Martino
Martino Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Freelance Writer

Gemar Menulis, Penimba Ilmu, Pelaku Proses, Penikmat Hasil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Aroma Jatuh ke Hati

29 Desember 2017   23:51 Diperbarui: 30 Desember 2017   00:02 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Jadi gimana? Aman kan aku ketemu bu dosen? tanyaku

"Hahaha amaaaan." sahutnya

       

        Jam menunjukkan 9.15. Kami segera menuju ruang dosen dan memutuskan langsung masuk. Setelah berbincang awal, kami memulai membahas koreksi yang harus aku lakukan pada skripsiku. Hampir dua jam kami berkonsultasi.

"Jadi gitu ya, beberapa masukan buat naskah skripsi kalian. Overall sudah sistematis tinggal ke pembahasan. Tapi perhatikan triangulasi datanya." Jelas dosenku.

Rasanya senang sekali. Setelah diskusi panjang dan coretan disana-sini akhirnya aku mendapatkan lampu hijau melanjutkan ke pembahasan.

"Ayo kalian jangan kendor semangatnya, sidang sesegera mungkin" dosenku menyemangati.

"Eh, dari tadi saya mencium aroma seperti mawar, pakai parfum mawar?" tanya dosenku

"Oh.. ini bu, bukan parfum. Tapi ini saya pakai KayuPutihAroma" jawabku setengah kaget.

"Oya? Lho kok ga seperti kayu putihnya kebanyakan? Saya biasanya kalau ada kayu putih langsung tau" dosenku menanggapi

"Ini bu, yang ini aromaterapi" ujarku sembari mengeluarkan dari tas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun