Mohon tunggu...
Martin Karakabu
Martin Karakabu Mohon Tunggu... Guru Kampung yang Tertarik pada Dunia Bloging dan Menyukai Kegiatan di Luar Lapangan -

https://www.karakabu.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hendrikus Raga, Membangun Kampung Dimulai dari Manusianya

16 Februari 2018   12:21 Diperbarui: 17 Februari 2018   07:22 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosoknya bersahaja, kerendahan hati adalah caranya menghadapi sikap kritis maupun tudingan tanpa dasar yang sering kali hadir dan secara personal ditujukan kepadanya. Namun niat yang tulus untuk membangun kampung maka segala kesulitan yang menghadang selalu diserahkan kepada Tuhan yang menjadi sumber kekuatannya.  Dia adalah Hendrikus Raga Intlektual muda asal Detunglikong, Nusa Tenggara Timur.

Detunglikong merupakan nama sebuah dusun yang menjadi bagian dari desa Nirangkling, kecamatan Nitta, Kabupaten Sikka propinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan satu dari 12 desa yang berada di kecamatan Nitta. Saat ini dusun Detunglikong berganti nama menjadi desa Karakabu karena menjadi salah satu dari 29 dusun di Kab Sikka yang mengajukan pemekaran pada tahun 2016 lalu.

Hendrikus Raga, siapa dia?

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Beliau bukan orang hebat, hanya pemuda kampung yang ingin melihat orang lain bahagia karena hal-hal sederhana yang ia lakukan. "bekerja dengan hati itu lebih baik daripada berbuat sesuka hati", itulah semangatnya dalam membangun kampung. Lahir di Detunglikong, menyelesaikan kuliah di Universitas Nusa Nipa dan saat ini sedang giat membangun desa persiapan Karakabu di Maumere Nusa Tenggara Timur.

Demi mujudkan misinya. Tahun 2015 ia mulai membentuk Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Nirangkliung (IPELMAN). Melalui wadah ini doktrin-doktrin positif untuk membangun kampung pun ia tularkan kepada generasi penerusnya itu. Tidak lupa skill untuk bekal hidup pun ia 'titipkan' kepada pelajar dan mahasiswa Nirangklikung. Entah itu melalui latihan dasar kepemimpinan hingga berbagai kreasi seni ia berikan. Semuanya demi mempersiapkan generasi Detunglikong -- Nirangling yang tanggung dalam iman dan unggul dalam prestasi; demi Detunglikong yang berdaya di masa depan.

Pemikiranya sangat sederhana, "suatu kaum akan berubah menjadi lebih baik hanya melalui pendidikan; perubahan itu dimulai dari generasi muda". Itulah konsepnya membangun kampung di mulai dari orang muda dan melalui pendidikan.

Mungkin banyak orang berpikir seperti itu, namun hanya sedikit orang yang memiliki keberanian untuk melalukannya; Hendrikus Raga, satu dari sedikit orang yang seperti itu menurut saya.

Mengapa?

Jawabannya adalah soal mentalitas dengan pertanyaan reflektif, siapkah kita meninggalkan zona nyaman untuk berjuang di pedalaman dan terisolir dari segalanya? Mulai dari listrik yang bentuknya pun tidak kelihatan, sinyal seperti candaan remaja milenial, "benda apakah itu?". Ditambah lagi dengan medan yang ekstrim dan penerimaan masyarakat lokal yang mungkin agak tidak bersahabat.

Soal Detunglikong, apa yang saya katakan ini mendekati realitas. Indikatornya sidang pembaca bisa buka googledan mengetik kata kunci Detunglikong. Halaman pertama google yang keluar adalah singkronisasi data dari dinas pendidikan dasar di SD Detunglikong. 

Sesuatu yang sepantasnya dilakukan pemerintah, meski hasilnya sejak 30 tahun lalu saya sekolah di tempat itu hingga kini hanya papan nama yang berubah, selebihnya nihil. Padahal sudah 72 tahun Indonesia merdeka semantara Detunglikong masih belum merdeka dari keterisoliran terhadap dunia luar. Pertanyaan saya buat tuan dan nyonya di 'singgsana', mana katanya pembangunan dimulai dari kampung?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun