Mohon tunggu...
Rachma Salma
Rachma Salma Mohon Tunggu... Security - Stop scrolling, enjoy my articles

Perjuangkan apapun yg kamu cita-citakan. Pelajari apa yg belum kamu pahami. Dan serahkan semua kepada Allah swt dgn berdo'a supaya dimudahkan, mendapat berkah dan hasil yang maksimal, aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesabaran Rasulullah saw yang Tidak Ada Batasnya

9 April 2020   02:11 Diperbarui: 21 April 2020   07:16 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajaran Islam yang damai sekarang ini tak lepas dari sosok panutan mulia pembawa risalah dan suri taudalan. Perjuangan Rasulullah demi agama ini bukan merupakan perjuangan yang mudah. Sungguh Rasulullah adalah manusia yang paling mulia di muka bumi. Sikap serta perilaku beliau dijadikan contoh oleh kita semua. Salah satunya adalah kesabaran beliau dalam mensyiarkan ajaran agama Islam kepada kaumnya.

Salah satu kesabaran Rasulullah dalam berdakwah terbukti pada tahun sepuh kenabian ketika dua orang yang sangat beliau cinta meninggal dunia, yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah atau disebut dengan yaumul husni. Pada tahun itu kaum kafir Quraisy semakin berani mengganggu dan menyakiti Rasulullah . Sampai akhirnya beliau berangkat ke Thaif, berjarak 60 mil dari Kota Mekkah. Beliau berangkat dengan berjalan kaki yang ditemani oleh mantan budaknya yang bernama Za'id bin Harits. 

Dalam perjalanannya, setiap melewati kabilah beliau mengajak untuk masuk Islam namun tak satupun yang menerima Rasulullah . Tinggal di Thaif selama sepuluh hari, beliau mendatangi satu-persatu tokoh untuk diajak masuk ke dalam agama yang benar, yaitu agama Islam. Balasannya adalah mereka malah mendustakan dan mengusir beliau. 

Ketika Rasulullah hendak meninggalkan Thaif, mereka menghina dan melempari tumit Rasulullah dengan batu sampai sepasang sandal beliau berlumuran darah. Disampaikan dalam sebuah hadist shahih Riwayat Bukhari, malaikat gunung menawari Rasulullah, "Jika engkau mau maka aku akan menimpakan Akhsyaba'in (dua gunung di Mekkah yang saling berhadapan) pada mereka". Akan tetapi Rasulullah menjawab, "Justru aku berharap Allah berkenan mengeluarkan dari sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah swt semata dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun".

Rintangan demi rintangan selalu dialami Rasulullah dalam berdakwah. Kaum kafir tak henti-hentinya menghalangi dakwah Rasulullah dengan berbagai cara, diantaranya dengan menyindir, menghina, mengejek, mendustakan dan mentertawakan beliau. Mereka memberikan tuduhan buruk, dungu, dan bodoh kepada Rasulullah . Mereka memanggil Rasulullah dengan sebutan orang gila, menjuluki beliau sebagai tukang sihir dan pembual, menyebarkan tuduhan-tuduhan rendah terhadap ajaran dan kepribadian Rasulullah . Mereka juga menentang Al Qur'an dengan mengatakan isinya adalah dongeng orang-orang terdahulu.

Kaum kafir Quraisy juga mengajak untuk melakukan negosiasi, mereka berusaha mempertemukan ajaran Islam dengan jahiliyah di persimpangan jalan. Caranya adalah orang-orang kafir akan meninggalkan sebagian dari agama mereka dan Rasulullah diminta untuk meninggalkan sebagian dari agama beliau. Sehingga Allah menurunkan surat Al-Kafirun. Ancaman yang datang dari kaum kafir Quraisy pun bukan ancaman yang main-main. Berkali-kali kaum kafir ingin membunuh Rasulullah , akan tetapi Rasulullah tetap berpegang teguh pada agama-Nya.

Di zaman yang sekarang ini, tugas kita adalah meneladani apa yang disyiarkan oleh Rasulullah , yaitu dengan menyampaikan Islam dan istiqomah melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Semoga kita tetap teguh dalam melakukan kebaikan dan mengamalkan kebenaran serta mampu menyampaikannya. Semoga kita bisa berjumpa dengan Rasulullah dan meraih surga yang telah Allah SWT janjikan. Aamiin.

Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun