Mohon tunggu...
Rachma Salma
Rachma Salma Mohon Tunggu... Security - Stop scrolling, enjoy my articles

Perjuangkan apapun yg kamu cita-citakan. Pelajari apa yg belum kamu pahami. Dan serahkan semua kepada Allah swt dgn berdo'a supaya dimudahkan, mendapat berkah dan hasil yang maksimal, aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku, Seseorang yang

15 Juli 2019   00:39 Diperbarui: 2 Agustus 2021   08:14 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(versi perempuan)

Ada rasa yang aku sendiri tak mengerti datang dari mana. Mungkinkah datang dari sikapmu kepadaku? Ataukah aku terlalu percaya diri untuk mengakui semua perhatianmu itu atas dasar cinta. Entahlah, aku tak tahu kapan perasaan ini muncul. Aku pun tak tahu mengapa harus kamu yang aku cinta. Yang aku tahu ketika ada seseorang menyebut namamu, ada getaran kecil di dalam hati ini. Bahkan saat mata kita saling bertemu, tersirat perasaan damai dan tenang.

Kamu, seseorang yang selalu ada dalam hari-hariku. Teman, sahabat, musuh dan tentunya seseorang yang kucinta. Sampai detik ini aku terus bertanya-tanya, mengapa rasa ini terus tumbuh. Rasa yang terus menyelinap bersama hari-hari yang telah kita lalui.

Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku terlalu takut untuk memulai ataukah aku terlalu nyaman dengan persahabatan ini? Apakah dia merasakan hal yang sama? Apakah dia mengerti perasaanku? Apakah dia juga takut untuk memulai, dan merusak persahabatan yang telah terjalin selama ini? Ataukah memang ini jalan yang harus kita tempuh, saling mencintai, namun juga harus saling memendam perasaan.

Beberapa cara sudah sudah aku lakukan untuk menghalau perasaan ini. Aku mencoba membuang jauh-jauh cinta ini, berusaha dekat dengan orang lain pun juga telah aku lakukan. Tapi aku tak sanggup, semua usaha sia-sia. Cinta tetap berkuasa di atas segalanya. Seakan ada yang menarik dan membisik lirih untuk berhenti melakukannya.

Pernahkah kamu merasakan bagaimana gelisahnya menyangkal cinta yang ada, menyembunyikan semua kenyataan di hati, menahan diri untuk selalu memandangmu, melawan kerinduan yang merajalela dan menganggap semua biasa aja seakan-akan tidak terjadi apa-apa di antara kita? Seperti itu yang sedang kurasakan sekarang, menyakitkan.

Entah sampai kapan aku harus memendam rasa itu. Aku sadar tidak ada kelebihan dari diriku yang bisa aku banggakan. Kepandaian dan keelokan paras pun tak punya. Aku hanya ingin kamu mengetahui satu hal, "Aku mencintaimu." Dapatkah kamu mendengarnya?

Disini ada hati yang menanti dengan sabar. Ada rasa yang berhasil bersembunyi dengan rapi. Kapanpun kamu membutuhkan seseorang untuk menemanimu, untuk mendengarkan keluh kesahmu, mengusap air matamu, dan memotivasimu agar berani menghadapi tantangan hidup aku siap. Aku selalu disana, melakukan semua hal untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun