Mohon tunggu...
marsimah candrawati
marsimah candrawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marsimah candrawati

MARSIMAH CANDRAWATI Mahasiswa Universitas Jambi Prodi Administrasi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Multikultural

12 April 2021   12:33 Diperbarui: 12 April 2021   12:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pendidikan multikultural berasal dari dua kata pendidikan dan multikultural. Pendidikan merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang mendidik. Disisi lain Pendidikan adalah Transfer of knowledge atau memindah ilmu pengetahuan. Sedangkan Multikultural secara etimologis multi berarti banyak, beragam dan aneka sedangkan kultural berasal dari kata culture yang mempunyai makna budaya dan tradisi

Gagasan pendidikan multikultural di Indonesia sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh H.A.R Tilaar adalah pendidikan untuk meningkatkan penghargaan terhadap keragaman etnik dan budaya masyarakat. Sementara Conny R. Semiawan memiliki perspektif tersendiri tentang pendidikan multikultural, bahwa seluruh kelompok etnik dan budaya masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, dan mereka memiliki hak yang sama untuk mencapai prestasi terbaik di bangsa ini.

Pendidikan multikultural di sekolah menurut James A Banks harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya penyikapan yang adil di antara siswa-siswa yang berbeda agama, ras, etnik dan budayanya, tapi juga harus didukung dengan kurikulum baik kurikulum tertulis maupun terselubung, evaluasi yang integratif dan guru yang memiliki pemahaman, sikap dan tindakan yang produktif dalam memberikan layanan pendidikan multikultural pada para siswanya. Dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan, identitas nasional dan citra bangsa di mata dunia internasional. Pendidikan multikultural di Indonesia juga sebagai sarana alternatif pemecahan konflik, sehingga peserta didik diharapkan tidak meninggalkan akar budayanya, dan pendidikan multikultural sangat relevan digunakan untuk demokrasi yang ada seperti sekarang.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki keragaman etnik tetapi memiliki tujuan yang sama, yakni sama-sama menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera. Suku Jawa merupakan suku terbesar yang berada di Indonesia. Contohnya saja kedua orang tua saya berasal dari etnik Jawa, ibu dari Jawa imur dan ayah dari Jawa Tengah. Bahasa sehari-hari dirumah juga menggunakan bahasa Jawa. Suku jawa terkenal akan tatakrama, lemah lembut, dan kesopanannya.

Namun menurut saya ada beberapa persepsi masyarakat yang keliru tentang etnik jawa inilah salah satu anggapan yang keliru masyarakat Indonesia tentang orang jawa contohnya  adalah sikap orang jawa yang menerima apa adanya dan tidak terlalu menuntut apapun. Terutama dalam hal hubungan. Nah hal inilah yang keliru, persepsi masyarakat diluar sana menganggap bahwa gadis jawa itu murah-murah dan tidak perlu memerlukan biaya yang banyak jika ingin menikahi perempuan jawadan mereka menganggap bahwa gadis jawa itu bagaikan membeli barang yang murah dan tidak perlu usaha yang  keras. Menurut saya ini keliru karena bagi saya bukan karna gadis jawa itu murah-murah, tapi mereka menerima keadaan apapun dari pasangannya. Asal mereka saling suka dan merasa cocok. Selanjutnya ya langsung nikah dan membentuk keluarga. Hal ini dikarenakan gadis jawa tidak ingin memberatkan pasangannya.

Di dalam lingkungan saya juga berbeda-beda etnis dan budaya namun kami saling menghargai dan tidak saling membeda-beda kan etnis satu dan lainnya. Contohnya saja jika keluarga saya dari etnis jawa mengadakan acara slametan, tingkeban dan lain sebagainnya di rumah. Masyarakat dari berbagai etnis ikut membantu dan bergotong royong untuk mensukseskan acara tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun