Mohon tunggu...
Marshellinus Hosana
Marshellinus Hosana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Striving for excellence Aja

Konsultan akuntan Dan sistem informasi Dan juga pendiri leisuretimetour.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sego Gabut

16 April 2021   11:17 Diperbarui: 7 Mei 2021   13:26 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu saat saya berbincang dan berdiskusi dengan Jendral sego gabut di Kota Malang. Tentang perhitungan harga sego gabut dan juga penjualan minimal yang harus terjual. Tentu ini agak bongkar rahasia dapur sedikit.....

Akhirnya dengan ABC- Allocation Based Costing & BEP -- Break Even Point, keluarlah angka perhitungannya. Saya segera melapor kepada Jendral Sego Gabut. Jendral pun, tersenyum dengan penuh makna.

Iseng iseng bertanya, jangka pendek oke sih Jendral, bagaimana dengan jangka panjangnya?

Dia bercerita bahwa, banyak yang mempertanyakan tentang harga sego gabut yang hanya Rp 5000, ini tidak banting harga atau kemurahan atau merusak harga pasar? Jawabannya lumayan filosofis sesuai jalur minat Jendral yang mengenyam fakultas filsafat.

Saya lupa pastinya, namun kira kira beginilah Jendral bertitah, "Memang tak bisa keuntungan ekonomi saja yang harus kita cari, namun kita juga harus memperhatikan sesama kita yang mencari makanan dengan harga ramah di kantong, terutama bagi sesama kita yang kelas bawah. Tentang rejeki, kita berusaha semaksimal bagian yang harus dilakukan, dan Biarkan Tuhan yang bekerja sisanya"

Bila Donald trump mendengarkan ini, maka kiranya dia akan berkata, "AMAZIN"

Hari ini adalah ulang tahun yang pertama untuk sego gabut. Lahir di era pandemic, dan merayakan ulang tahun pertama di saat era vaksinasi. Maka pertanyaan saya untuk ketahanan dan kesinambungan di jangka panjang terjawab dengan sendirinya.

Oh iya, sego gabut ini tak hanya berada di satu tempat, tetapi ada dibeberapa tempat di Kota Malang. Jadi jika Anda berada di Malang, dan budget terbatas, lapar di pagi hari. Sego gabut menjadi alternatip energy bagi tubuh Anda. Berita baiknya lagi, muncul banyak varian untuk menu ataupun ukuran porsi. Lagi, lapak sego gabut juga menerima order yang dalam jumlah banyak. Entah untuk keperluan acara pribadi anda ataupun untuk Anda bagikan kepada yang membutuhkan asupan energy.

Dengan keadaan yang berjalan sekarang, saya merenungkan awal mula sego gabut. Di awal dibuka nya sego gabut, Jendral juga bercerita akan sengsara untuk rejekinya tertutup oleh pandemi. Namun pengalaman dan semangat perjuangan sang Jendral boleh di adu. Sembari roda ekonomi yang macet, hutang mulai menggunung, ketenangan menjadi kunci dalam menyusun strategi dan menerapkanya perlahan lahan.

Sekarang perlahan lahan roda ekonomi telah mendapat pelumasnya dan berjalan kembali.  Apakah Sang jendral telah menikmati hasil usahanya? Entahlah saya tidak tahu, hanya Jendral yang dapat menjawabnya. Namun, yang saya tahu, kenikmatan itu tak hanya dinikmati oleh Jendral sendiri. Kenikmatan itu dirasakan oleh orang yang terlibat dalam perjuangan Sego Gabut. sebagai catatan, Kenikmatan juga tak harus berupa aliran dana yang masuk, tapi bisa berupa lainnya. 

Selamat hari jadi Sego Gabut, Jendral

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun