Mohon tunggu...
Marshellinus Hosana
Marshellinus Hosana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Striving for excellence Aja

Konsultan akuntan Dan sistem informasi Dan juga pendiri leisuretimetour.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ikan Salmon Vs H H Gossen

15 April 2021   11:00 Diperbarui: 15 April 2021   12:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seorang guru akuntansi pernah memberi saran kepada murid muridnya, saat akan membaca buku, bacalah di bagian pengantar atau bagian awalnya. Karena d sanalah semua bermula dan akan dijelaskan alur dari buku tersebut. Kami sebagai muridnya, yah…hanya manggut manggut tanda setuju daripada nilai kami jelek…eh…

Awalnya saya juga tidak menghiraukan pesan guru itu. Namun, entah kenapa saya coba terapkan ketika membaca sebuah buku. Bahkan termasuk buku Anthony de mello yang fenomenal – Doa sang Katak - , buku yang membuat perasaan anda menjadi layaknya makanan gado gado. Di awal buku itu, juga dijelaskan kurang lebih intinya, jangan terlalu sering atau mungkin terlalu cepat membaca buku ini.

Naluri lain berkata, loh kok aneh, kalo gini caranya gak laris laris dong buku ini? Maklum naluri bisnis masih berkuasa di otak saya. Nyatanya buku itu menjadi favorit bagi siapapun dengan latar belakang apapun.

Tiba tiba saya teringat dengan Hermann Heinrich  Gossen, yang menjelaskan pemuasan terhadap suatu barang yg dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan.

Jika terlalu sering baca buku doa sang katak, menjadi kepenuhan dan karena penuh akhirnya bisa jadi mblenek – bahasa Indonesia nya apa yah???? Karena mblenek, akhirnya tak mendapatkan manfaatnya.

Bukankah kita sering mengalami hal seperti itu? Entah di pekerjaan, pendidikan, ataupun di keluarga sendiri.
Pekerjaan rutinitas membuat menjadi bosan dan timbul titik jenuh. Belajar – sekolah terus juga acap membuat lelah.

Di lingkungan keluarga – terlebih bila berada di area yang kurang mendukung, tentu akan berusaha untuk tak ikut arus yang negative, namun kerap kelelahan / kejenuhan menghampiri. Bila tak kuat seperti ikan salmon yang selalu menentang arus, yah keluarga mengikuti arus negative dan itu tanpa disadari.

Berhenti sejenak, mengistirahatkan otak, badan, dan jiwa akan membuat damai. Tak harus berdiam layaknya nyonya meneer yang berdiri diam mematung, tapi berlibur menjadi sarana yang bagus.

Yah ujung ujungnya promosi tour and travel…. Sebut saja sedang berusaha bangkit kembali….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun