Mohon tunggu...
Marshella DianasariPutri
Marshella DianasariPutri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis biasa

Love your self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendunianya "Korean Wave: Culture Strategy"

10 Februari 2019   05:21 Diperbarui: 10 Februari 2019   06:42 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Hubungan Internasional gerakan sosial sangat penting dalam pergerakan untuk hak asasi manusia dan juga hubungan internasional itu sendiri. Mereka secara aktif bekerja untuk mengubah sistem internasional, jauh dari pelanggaran hak atau ketidakadilan menuju keseteraan bagi semua individu. 

Mereka sering membentuk kebutuhan terhadap pelanggaran negara atau non negara dan sekalinya terbentuk dapat bekerja dengan strategi yang berbeda terhadap tujuan umum dari persamaan hak. Oleh karena itu terbentuklah culture strategi. Yang mana budaya strategi merupakan hasil cerminan dari suatu pemikiran atau ide yang berasal dari masyarakat terdahap suatu negara dan akan berkembang. 

Dimana keberadaan budaya strategi dapat mempengaruhi suatu negara dalam mengambil suatu kebijakan. Maka setiap negara memiliki perilaku dan latar belakang negara yang berbeda-beda. Maka perlu adanya pendekatan budaya strategi dalam melihat perilaku negara. 

Dimana kebudayaan sebagai instrumen atau alat dalam berdiplomasi dengan begitu menjadi isu yang  cukup populer khususnya di negara-negara yang ingin menunjukan identitas bangsanya ke negara lain. 

Dengan adanya virus korean wave atau hallyu yang dengan baik dan teliti membangun keadaan Korea Selatan sebagai aktor negara dikancah global yang sedang gencar menjual budaya mereka sehingga K-Pop,K-Drama,K-fashion,K-Food menjadi senjata lunak mereka, dengan begitu keberadaan mereka terdukung oleh negara. 

Korean wave ialah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan hasil kebudayaan (pop culture) Korea Selatan yang berhasil diekspor ke negara-negara lain seperti di wilayah Asia, Eropa, dan Amerika yang melalui musik, film(drama), fashion dan makanan. Korean wave memperkenalkan kebudayaan Korea Selatan yang memadukan kehidupan tradisional dan modern. 

Korean wave tidak saja sebatas berhasil memasarkan budaya Korea Selatan, namun mampu memasarkan produk-produk komersial dan pariwisata Korea Selatan kepada publik di berbagai negara. Dalam kasus ini, Korean wave bukan lagi sekedar transfer budaya lintas-negara atau perluasan industri hiburan, namun telah menjadi kekuatan bagi Korea Selatan dalam memperoleh keuntungan ekonomi. 

Dimana aktor-aktor dalam hubungan internasional, khususnya negara memerlukan kekuatan atau power yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perwujudan power tersebut dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui ancaman atau tindakan koersif (sticks), melalui pancingan dan pembayaran/payments (carrots), serta melalui daya tarik untuk membuat pihak lain melakukan apa yang diinginkan. 

Dengan begitu power yang diwujudkan melalui dua cara pertama sering diasosiakan dengan hard power sedangkan yang diwujudkan melalui daya tarik sebagai soft power. 

Korean wave dapat digunakan sebagai instrumen soft power dalam mencapai tujuannya seperti memperoleh keuntungan ekonomi.  Yang mana korean wave juga sebagai diplomasi yang merupakan instrumen soft power dari politik luar negeri dan digunakan untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara. 

Oleh karena itu terdapat dalam visi kementerian kebudayaan, olahraga, dan pariwisata Korea Selatan yang memiliki empat strategi dalam mengembangkan budayanya. Pertama, memperluas pengalaman budaya kepada masyarakat degan cara penyebaran budaya dalam kehidupan, disamping itu juga membuat kebijakan budaya yang disesuaikan untuk daerah dan memperluas dukungan untuk pengalaman seni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun