Mohon tunggu...
Marshanda zahrazhafira
Marshanda zahrazhafira Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Sman 1 padalarang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Phubbing Phone, Syndrome Baru?

21 Januari 2020   13:20 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:30 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Enam tahun tak bertemu dengan teman lama pastinya akan sangat meyenangkan,kerinduan bertahun tahun lamanya akhirnya terbayarkan,Pastinya keadaannya sangat berbeda dengan dahulu dari penampilan, status, tentunya lembaran baru,tak lupa munculnya syndrome baru yang akhir-akhir ini menjadi hal yang tidak asing lagi bagi kita yaitu phubbing phone yang disebabkan oleh gadget.

Sepertinya saat ini smartphone adalah alat yang tidak bisa dipisahkan dari umat manusia. Keberadaanya menjadikan kita cinta dan benci, tidak bisa dipungkiri di era jaman sekarang aneh jika seseorang tidak memilikinya khususnya untuk generasi milenial.

Bahkan, smartphone dijadikan prioritas utama disegala situasi maupun di segala aktivitas. Bisa diperhatikam saat kita ada di sebuah acara penting yang seharusnya kita dapat berkumpul, berbincang hangat(Quality time) dengan teman-teman kita, pasti ada saja yang sibuk memainkan handphonenya.

Seiring berjalannya waktu perisitiwa ini sering disebut autis, namun hal tersebut dianggap perilaku yang sangat negatif dan kasar. Sehingga peristiwa ini diganti dengan sebutan phubbing phone.

Tentu saja kasus ini mejadi masalah besar, biasanya hal ini merusak hubungan pertemanan,hubungan seseoarng dengan lawannya, bahkan keluaraga sekalipun.

Kebosanan saat kita sedang bersama seseoarng via handphone memang pelarian terbaik.Hadirnya aplikasi media sosial untuk mengobrol yang menyenangkan dan adiktif, ternyata phubbing juga menjadi alasan bagi seseorang untuk menjauhkan lawan bicaranya dengan sengaja.

Hal ini biasa terjadi jika ada orang baru yang tidak disukai atau tidak membuat rasa nyaman ikut serta dalam obrolan. Bagi para pasangan, hal ini dilakukan jika sedang merasa bosan dan lebih memilih untuk mencari keseruan dari orang lain atau orang ketiga. Tetapi itu adalah etika yang tidak sopan karena mengabaikan lawan bicara kita tanpa menatapnya akan beresiko merusak kualitas hubungan.

Menurut saya komunikasi adalah hal yang penting karena suatu hubungan yang harmonis akan berjalan bila keduanya saling menanggapi dan saling menghargai.

Tanpa adanya komunikasi, sudah jelas hubungan kita menjadi tidak jelas.Saat orang lain yang sedang berbicara denganmu berpikir A dan kamu bepikir B karena mengabaikannya yang ada menambah masalah dan tidak menemukan solusinya.

Hal ini harus diatasi karena bisa disebut penyakit (phunning phone syndrome)mengingat banyak dampak yang di sebabkan. Hal yang sepele sepertinya tetapi bagi saya itu sangat berpengaruh bagi hubungan sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun