Mohon tunggu...
Marsha Bremanda TR
Marsha Bremanda TR Mohon Tunggu... Lainnya - A learner, Dreamer, Achiever

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019 Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Find me on instagram @marshabremanda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Wibu, Si Pecinta Jepang yang Kerap Dipandang Sebelah Mata

23 Maret 2021   22:35 Diperbarui: 23 Maret 2021   23:09 2587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara mengenai hiburan, tentu tidak lepas dengan istilah "Budaya Populer". Budaya populer merupakan produk dari masyarakat industrial, kegiatan pemaknaan dan hasil kebudayaan yang ditampilkan dalam jumlah besar, dengan dibantu oleh teknologi produksi, distribusi dan penggandaan massal, sehingga lebih mudah dijangkau oleh masyarakat (Heryanto dalam Nugroho dan Hendrastomo, 2017).

Budaya Populer Jepang di Indonesia

Di era sekarang, Indonesia sudah tidak asing lagi dengan budaya populer dari Jepang. Yup! Budaya populer dari Jepang diantaranya ada Anime, Manga, Cosplay, Game, J-pop, dan lain-lain. Menurut Hidetoshi Kato (dalam Nugroho dan Hendrastomo, 2017), istilah budaya populer dalam bahasa Jepang disebut juga "taishuu bunka" atau "budaya massa". Budaya massa memiliki pengertian suatu bentuk budaya yang banyak disukai oleh masyarakat, dalam hal ini tidak hanya masyarakat Jepang saja, tetapi masyarakat dunia. Inilah yang kemudian menjadikan produk-produk tadi karena disukai secara massa maka berkembang menjadi budaya populer.

Indonesia menjadi salah satu negara yang juga terdampak budaya populer dari Jepang. Globalisasi budaya populer di Indonesia dibuktikan dengan maraknya acara-acara yang bertemakan Jepang seperti kontes cosplay, Festifal Film Jepang (FFJ), festival manga, dan yang paling utama adalah anime.

Anime sebagai Budaya Populer

Anime merupakan film animasi yang diproduksi oleh Jepang dengan ciri khas yang menonjol berupa ilustrasi seperti kartun. Anime banyak disukai oleh masyarakat secara global dan menjadi populer seiring berkembangnya waktu.

Menengok kembali definisi dari Hidetoshi Kato, budaya populer sebagai budaya massa memiliki pengertian bahwa budaya yang diproduksi dan dikonsumsi secara massa, maka akan semakin berkembang menjadi budaya populer. Dalam hal ini anime yang disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat secara global. Oleh karena itu, anime menjadi bentuk dari budaya populer yang sekarang keberadaannya sangat dekat dengan kita.

Anime mampu menarik perhatian dari masyarakat Indonesia baik mulai dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Hal ini tentu tidak lepas dari adanya faktor-faktor yang membuat anime menjadi budaya populer di masyarakat Indonesia. 3 faktor utama penyebab anime menjadi budaya populer di Indonesia, diantaranya:

1. Pengaruh Media Massa

Adanya globalisasi yang menyebabkan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia menjadikan ruang luas bagi budaya populer Jepang masuk ke Indonesia. Siaran-siaran televisi yang ditayangkan di stasiun TV Indonesia dengan mudah memengaruhi masyarakat.

Dalam prosesnya, media massa akan membawa, mengenalkan dan menanamkan ideologi anime kepada masyarakat berupa image positif. Diantaranya dapat diambil dari makna yang terkandung dalam anime seperti sikap pemberani, pantang menyerah, persahabatan. Hal itulah yang menjadikan anime membuat penggemar merasa kagum. Dari sinilah masyarakat Indonesia yang terpapar tayangan anime di media massa menjadikan anime semakin dikenal dan menjadi budaya populer.

2. Mudahnya Akses Konten di Media Massa seperti Website atau Platform

indozone.id
indozone.id

Pada saat ini, banyak website maupun platform yang menyediakan konten-konten berupa tayangan anime secara gratis maupun berbayar. Contohnya seperti platform "samehadaku", "animeindo.co", "ruangotaku.id" dan lain sebagainya. Dengan banyaknya website dan platform gratis ini semakin menjadikan anime lebih mudah dikenal dan diakses oleh masyarakat.

3. Pengaruh Teman

hellosehat.com
hellosehat.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun