Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Obat Hati Dalam Menulis

29 September 2020   07:24 Diperbarui: 29 September 2020   07:30 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Obat Hati Dalam Menulis
MaryatiArifudin, 28 September 2020

Lagu obat hati ada lima perkara, lirik ini tuk penyejuk jiwa. Apalagi yang menyanyikan sang maestronya. Pastilah like komen terpampang di media saat mereka tampil di forum terbuka.

Sang maestro akan mahir menyanyikannya dan mengajak pengemar turut melantunkan lirik lagunya. Tentulah yang hadir akan terasa syahdu karena dekat dengan idolanya. Akhirnya, penggemar terpana dan pikiran melayang jauh seakan-akan semua malasah terbang jauh entah kemana. Suasana  syahdu muncul bersama sang idola.

Jika yang menyanyikan diriku yang tak bisa nyanyi, tampak jelas lirik tombo ati ono limo perkoro akan menjadi senandung diri saja. Saya yakin nih! Pasti semuanya kebanyakan dislike. Karena, lagu penyejuk jiwa itu hanya milik sang maestronya yang banyak penggemarnya. Aku tahu, saya belum punya pengemar atau fans nyata. Penggemarku hanya ku bangun di hatiku saja, agar tak tumbuh asa yang melambung ingin dipuja.

Bukannya seseorang tak pingin dipuja, namun kadang rasa itu ada. Namun, segera dihapus agar kecawa tak masuk didada dan rasa sombong segera sirna. Manusia kadang tersembelit rasa sombong termasuk saya jua, maka ku buang segera dengan beristigfar pada-Nya. Bersiagalah jika hati kita terselib rasa sombong, itulah langkah nyata syetan menyesatkan hati manusia.

(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Surat Al-A'raf, Ayat 16

Anehnya rasa sombong itu kadang masuk ke diri ini tanpa permisi dan jahatnya membuat hati berbunga-bunga. Bahkan rasa itu akan makin kuat dalam jiwa, jika kita tidak menghalau atau menghancurkannya pasti akan menyesal selamanya. Kekuatkan diri tuk menjauhinya bahwa sombong tak ada manfaatnya dan dibenci oleh siapa saja.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS Luqman 31:18).

Begitulah kerja iblis dan sejenisnya yang akan selalu membujuk manusia. Sungguh! Bujukan dan bisikan terasa indah membuat seseorang menjadi terlena. Hati seseorang dibawa terbang tinggi mengangkasa, diajak melambung agar jauh dari ajaran yang mulia. Sombong benar-benar sesuatu yang membuat seseorang menjadikan hina baik dimata manusia apalagi Sang Penciptanya. Apalagi, kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

Gambaran nyata Alloh SWT membenci sikap sombong terdapat dalam surat Al A'raf. Sombong suatu sikap pengakuan dirinya lebih dari yang lain. Seperti sombongnya iblis yang merasa lebih mulia dari manusia. Sikap itulah yang membuat iblis terbuang dari surga-Nya.

(Allah) berfirman, "Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua". (Surat Al-A'raf, Ayat 18)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun