Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjumpai Sang Kekasih

16 Juli 2020   19:31 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wahai anak Adam, Aku minta makan, tetapi kau tidak mau memberi-Ku makan. Dia berkata: Wahai Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedang Engkau Tuhan alam semesta? Allah berfirman: apakah kau tidak tahu hamba-Ku, si Fulan, meminta makan kepadamu, tetapi kau tidak memberinya makan. Ingatlah, sekiranya kau memberinya makan, kau akan menemukan Aku di sana.

Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi kau tak memberi-Ku minum. Dia berkata: Wahai Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum, padahal Engkau Tuhan Pemilik alam semesta? Allah berfirman: hamba-Ku, si Fulan, minta minum kepadamu tetapi kau tidak mau memberinya minum. Ketahuilah, sekiranya kau memberinya minum, pasti engkau akan menemui balasannya di sisi-Ku.

 Memaknai hadits ini memakai bahasa kalbu. Hadits qutsi ini, mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mampu menggapai cinta-Nya. Bagaimana mendatangkan kasih sayang Alloh SWT untuk seluruh umatnya. Kasihi yang di bumi Sang Kholik menurunkan kasih sayangnya dari angkasa raya. 

Perbanyaklah membuat kebun amal kebaikan pasti akan menjumpai sang Kekasih nan abadi. Tebarkan kebaikan di mana saja, kapan saja, dan berupa aksi nyata bukan hanya wacana. Jumpai Sang Kekasih nan abadi mulai dari sekarang, dari yang kecil-kecil, dan di mulai dari sendiri. Wujudkan aksi nyata boleh melalui tulisan, boleh dengan kebijakan, dan bisa optimal anggota badan atau bahkan dengan kekuatan tangan kita.

 Sesuai perintahnya surat Al Qasas ayat 77, yang berarti, " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu kebahagiaan akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan". 

Ajaran mulia telah membuat benang merah yang sangat terang untuk seluruh umatnya agar bersegera membuat aksi nyata. Aksi nyata untuk segera berbuat terbaik terhadap sesamanya, sebagaimana Sang Ar Rahman telah berbuat baik pada hambanya. Ar Rahman adalah asma Dzat Allah yang memiliki mutlak nikmat panjang dari dunia dan akhirat. 

Siapakah pemilik nikmat yang abadi itu, yaitu siapa yang diterapkan ilmu dan akal mengandung Iman dan Islam maka ia akan menuai nikmat panjang. Jadi, siapapun orangnya apabila ilmu dan akal dipergunakan untuk menjalankan dan melaksanakan Iman dan Islam maka ia dapat dikatakan memperoleh nikmat besar dari dunia dan akhirat, walaupun orangnya itu jelek rupanya dan miskin.

 Nikmat nan agung itu tidak memandang warna kulit, tidak memandang keturunan, tidak memandang derajat. Apakah ada nikmat yang lebih besar apabila dibandingkan dengan Iman dan Islam. Jagalah, nikmat itu untuk menggapai Kekasih nan abadi dengan berbuat baik terhadap sesama serta tetapkan langkah membantu sesama.

 Langkah nyata kebijakan Kementrian LHK yang membidangi sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi SMK Kehutanan menerbitkan kebijakan mulia. Kebijakan bagi masyarakat sekitar hutan agar mampu mengeyam dunia pendidikan di ibu kota provinsi. 

Bentuk kepedulian bagi masyarakat yang selama ini kadang terpinggirkan. Saat ini terangkat dengan program khusus anak rimba bersandar bersama di bangku SMK Kehutanan Negeri seluruh Indonesia. Program mulia itu, mampu mengantarkan putra-putri terbaik anak rimba dan penyangga kawasan memasuki pendidikan kehutanan.

 Tidak harus selamanya anak rimba tersisihkan di negeri tercinta. Hari ini, terdengar senandung nada-nada merdu dari putra-putri penyangga kawasan hutan siap ditempa menjalani pendidikan jauh dari rimba. Harapan itu ada, tumbuhnya kader-kader rimbawaan yang tangguh dan berjiwa korsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun