Mohon tunggu...
Marni Tumangger
Marni Tumangger Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kenah Kasea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Reading Book: Hambatan dan Solusi Guru sebagai Pembelajar

9 Oktober 2021   11:31 Diperbarui: 9 Oktober 2021   11:36 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama siswa SD Tinada saat KKN (Dokpri)

Saya adalah seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah/Pendidikan Masyarakat di sebuah Universitas Negeri Medan. Sebagai seorang calon guru sudah menjadi tugas dan tanggung jawab saya membaca dan menggali berbagai informasi tentang ranah pendidikan. Dalam buku berjudul "Analisis Kebijakan Pendidikan: Mengurau Krisis Karakter Bangsa" yang ditulis oleh Dr. Jejen Musfah,M.A menarik minat saya untuk mendalami materi yang ada didalam buku ini. Hasil artikel ini adalah sebagian besar dari intisari buku tersebut.

Pendidikan adalah alat dan media yang sangat tepat untuk memajukan sebuah bangsa terutama bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Peran seorang guru sangat mempengaruhi proses pembelajaran disekolah. Dalam konsep pendidikan Luar sekolah dikatakan bahwa guru atau tutor adalah mahluk pembelajar sepanjang hayat. Seorang guru pembelajar harus memanfaatkan teknologi agar kompetensinya terus meningkat dan tidak digerus oleh zaman yang semakin maju. Tidak dapat dipungkiri, banyak hambatan yang berat yang dialami oleh guru dimasa sekarang yaitu:

  1. Ketidaksiapan guru belajar daring. Meskipun perkembangan teknologi sudah lama masuk ke Indonesia namun masih dijumpai beberapa guru belum melek teknologi. Guru masih belum terbiasa mengajar menggunakan fasilitas sepeeti komputer dan infokus. Terutama di sekolah terpencil. Saat belajar daring, komputer yang terkoneksi dengan internet akan memperkaya bahan ajar yang membantu kelancaran proses belajar dan mengajar.
  2. Sebagai seorang guru sudah menjadi sebuah dilema jika gaji yang diperoleh tidak sesuai dengan beban yang ditanggungnya. Hal ini menyebabkan guru tidak mempunyai komputer karena tidak mampu membeli. Berdasarkan penuturan seorang teman saya yang berprofesi sebagai guru honorer diberi gaji Rp.500.000 perbulan. Berapa jumlah guru yang mau menyisihkan uangnya untuk membeli kuota dan komputer perbulan dengan gaji sekecil itu? Banyak guru yang ingin mengembangkan kemampuannya dalam mengajar tetapi mengalami kendala dari segi keuangan.
  3. Beban mengajar guru yang terlalu tinggi. Kenyataan yang terjadi adalah guru mengajar lebih dari 24 jam dalam seminggu. Ditambah lagi guru harus mengajar diberbagai sekolah yang jarak tempuhnya jauh. Begitu juga beban mengajar yang padat membuat guru sedikit waktu untuk belajar karena terlalu kelelahan. 
  4.  Masih minim sekolah yang menyediakan jaringan internet dan komputer. Jangankan internet dan komputer, banyak sekolah yang menghadapi kondisi sekolah yang tidak layak, rentan roboh, bocor saat hujan, dan lain-lain.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan solusi yang tepat. Terutama dibutuhkannya bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait agar guru di Indonesia menjadi pembelajar yang memiliki kompetensi yang baik dimasa yang akan datang. 

  1. Standarisasi fasilitas sekolah yakni perpustakaan dan laboratorium komputer. Dengan ditetapkannya standar fasilitas yang memadai diharapkan sekolah menjadi tempat pusat belajar bagi siswa dan guru. Memang hal ini dianggap tidak mudah karena banyak prosedur yang harus dipatuhi. Namun, perusahaan-perusahaan besar juga bisa diarahkan untuk membantu pengadaan faailitas-fasilitas sekolah. 
  2. Memperbaiki kesejahteraan guru terutama dalam pemberian upah. Selama upah/gaji guru dibawah standar minimum akan sulit meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru itu sendiri. Semua guru di seluruh Indonesia berhak memperoleh gaji sesuai standar upah minimum.
  3. Mengurangi beban jam mengajar guru. Seperti yang kita ketahui beban kerja guru tidak hanya mengajar tapi juga meneliti, mengikuti pelatihan, seminar, menulis, dan bahkan mengabdi kepada masyarakat. Dengan dikuranginya beban kerja guru mengajar dikelas, diharapkan guru mampu mengembangkan kualitas dirinya diluar sekolah.
  4. Perbaikan kualitas fakultas pencetak guru dimasa depan agar calon guru yang akan mengajar memiliki kompetensi mengajar yang profesional. Mahasiswa calon guru harus benar-benar menguasai ilmu dari kampus sehingga setelah terjun kedunia persekolahan mereka mampu mengajar dengan baik.

TERUS BELAJAR ADALAH MARWAH GURU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun