Mohon tunggu...
Marlinda Sri utami
Marlinda Sri utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Selamat pagi/siang/malam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Pencegahan dan Pengobatan Kesehatan Mental Saat Masa Pandemi Covid-19

2 Desember 2021   08:22 Diperbarui: 2 Desember 2021   09:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh. Namun di sebagian besar negara berkembang, masalah kesehatan mental belum diprioritaskan. Pandemi COVID-19 menjadikan kesehatan mental menjadi isu penting bagi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi kesehatan mental sebagai komponen integral dari penanggulangan COVID-19. 

Pandemi COVID-19 dengan transmisi penularan yang masif dan tingkat kematian yang tinggi menyebabkan masalah yang mengarah pada gangguan mental. Pemerintah harus mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam layanan berbasis masyarakat sebagai cara untuk memastikan cakupan universal pelayanan kesehatan mental.

Pandemi Covid-19 tidak hanya berefek pada kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh kepada kesehatan mental seseorang. Berbagai permasalahan yang terjadi karena COVID-19 ini dinilai menjadi sumber stress baru bagi masyarakat. Aktivitas seperti karantina, isolasi mandiri, dan menjaga jarak mempunyai efek terhadap kesehatan psikologis seseorang serta memunculkan reaksi seseorang terhadap pandemi itu sendiri. 

Gangguan kesehatan mental yang kerap terjadi di masa pandemi COVID-19 ini mulai dari yang ringan sampai yang berat, yakni seperti cemas berlebihan, stress, gangguan stress pasca trauma, depresi, xenophobia (ketakutan terhadap orang dari negara lain yang mereka nilai dapat membahayakan keselamatannya), serta permasalahan kesehatan mental lainnya. Ketakutan dapat diikuti oleh orang sekitar sehingga semakin banyak masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan di masa pandemi. Contoh gangguan kesehatan mental berat yang dapat terjadi adalah gangguan obsesif-kompulsif, hipokondria, dan paranoid.

Banyaknya orang yang mengalami permasalahan kesehatan mental akibat pandemi Covid-19 bisa dipahami mengingat pandemi Covid-19 merupakan sumber stres baru bagi masyarakat dunia saat ini. Secara global, terdapat empat faktor risiko utama depresi 14 yang muncul akibat pandemi Covid-19 (Thakur dan Jain, 2020). Pertama, faktor jarak dan isolasi sosial. Ketakutan akan Covid-19 menciptakan tekanan emosional yang serius. Rasa keterasingan akibat adanya perintah jaga jarak telah mengganggu kehidupan banyak orang dan mempengaruhi kondisi kesehatan mental mereka, seperti depresi dan bunuh diri. Kedua, resesi ekonomi akibat Covid-19. 

Pandemi Covid-19 telah memicu krisis ekonomi global yang kemungkinan akan meningkatkan risiko bunuh diri terkait dengan pengangguran dan tekanan ekonomi. Ketiga, stres dan trauma pada tenaga kesehatan. Penyedia layanan kesehatan berada pada risiko kesehatan mental yang makin tinggi selama pandemi Covid-19. Sumber stres mencakup stres yang ekstrim, takut akan penyakit, perasaan tidak berdaya, dan trauma karena menyaksikan pasien Covid-19 meninggal sendirian. 

Keempat, stigma dan diskriminasi. Stigma Covid-19 dapat memicu kasus bunuh diri di seluruh dunia. Tekanan yang berlangsung selama pandemi ini dapat menyebabkan gangguan berupa ketakutan, perubahan pola tidur, bosan dan stress, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, sulit berkonsentrasi, memburuknya kesehatan fisik, hingga munculnya gangguan psikometris.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik yang dapat meningktatkan sistem imun, mengkonsumsi makanan bergizi, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok atau bergadang, membuat rutinitas sendiri yang dapat meningkatkan produktivitas diri, lebih bijak memilah informasi yang dapat mempengaruhi mental, dan menjaga komunikasi sesama dengan meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, maupun teman.

Adapun pembahasan terkait Upaya Pencegahan dan Pengobatan Kesehatan Mental saat Masa Pandemi COVID-19 : Perbandingan Indonesia dengan China Berdasarkan Poin Sistem Kesehatan Nasional (SKN) berupa :

1. Upaya Kesehatan

a. China

  • Pihak orang tua meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mental anak.
  • Semua provinsi di China mengundang psikolog dan psikiater untuk mengorganisir tim bantuan psikologis dan melakukan intervensi krisis psikologis bagi pasien yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun