Mohon tunggu...
marlina
marlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai membaca, menulis, dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Financial

Resesi Datang Kembali, Akankah Indonesia Selamat dari Resesi?

6 Oktober 2022   20:07 Diperbarui: 11 Januari 2023   18:42 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani memprediksi Indonesia mengalami resesi di tahun 2023. (Tangkap layar dari Youtube Kemenkeu RI)

Dunia belakangan ini dikejutkan dengan timbulnya berita tentang adanya badai resesi yang akan menerjang hampir seluruh negara di tahun 2023. Peristiwa ini sangat tidak dinanti-nantikan oleh seluruh negara di dunia. Belum usai dengan perbaikan dan pemulihan ekonomi negara setelah pandemi COVID-19, resesi kembali menghantam dunia lagi. Namun, apa yang harus masyarakat dan pemerintah perbuat ketika resesi sudah mendekat di depan mata. Akankah Indonesia mampu bangkit kembali dan berjuang melawan musuh ekonomi dunia ini?

Resesi ini berawal dari adanya pandemi COVID-19 di mana pada saat itu perekonomian di seluruh dunia harus mengalami keterpurukan. Ditambah lagi dengan harga barang di pasar secara tiba-tiba melambung tinggi. Hal ini membuat masyarakat tidak sanggup untuk membeli barang kebutuhan pokok. Di sisi lain, pemerintah juga harus memberikan bantuan kepada masyarakat berupa bantuan subsidi. Salah satu subsidi yang diberikan pemerintah adalah uang. Pemberian uang inilah yang memperbanyak jumlah uang di masyarakat sehingga mengakibatkan terjadinya resesi.

Selain itu, peristiwa resesi ini juga dapat dikatakan sebagai dampak dari berlangsungnya perang antara dua negara, yaitu Rusia dan Ukraina yang sampai sekarang belum ada titik terang di antara mereka untuk menyelesaikan perang tersebut. Dampak dari perang tersebut juga menimbulkan berbagai krisis yang menjalar ke berbagai dunia, seperti krisis pangan, energi, ekonomi, dan lain-lain. Selain itu, kegiatan ekspor dan impor ke berbagai negara terkadang mengalami kendala atau kesulitan akibat adanya perang tersebut.

Banyak barang kebutuhan pokok di dunia, terutama di Indonesia terus mengalami kenaikan atau lonjakan dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh negara yang kurang adanya persiapan terhadap pasokan cadangan pada barang pokok tersebut. Akhirnya, terjadilah resesi ini.

Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu Anda harus mengetahui apa pengertian dari resesi. Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Peristiwa resesi ini berkaitan dengan yang namanya inflasi. Terjadinya resesi ini merupakan akibat dari adanya inflasi. Pengertian dari Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga secara drastis dari waktu ke waktu akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan banyaknya jumlah uang beredar akan mengakibatkan kenaikan pada barang-barang tertentu, seperti halnya pada barang kebutuhan pokok.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, resesi terjadi akibat adanya perubahan dalam sistem ekonomi secara tiba-tiba, adanya utang yang terus bertambah, inflasi atau deflasi yang berkepanjangan, dan perubahan pada teknologi.Pada tahun 2023 nanti akan diprediksi hampir seluruh negara di dunia akan mengalami resesi, seperti negara Cina, Malaysia, India, Thailand, Indonesia, dan lain-lain. Indonesia menduduki posisi ke-14 dalam daftar negara yang berpotensi resesi versi Bloomberg.

Walaupun, Indonesia hanya berpotensi resesi 3%. Namun, kita jangan terlena begitu saja. Diperlukan adanya kontribusi berupa penanganan dini dari aparat pemerintah dan warga negara agar resesi dapat ditekan dengan baik.

Peristiwa resesi ini merupakan suatu peristiwa buruk yang akan ditelan oleh negara- negara yang terdampak. Terlebih lagi dari negara-negara yang sedang mengalami perkembangan. Negara yang sedang berkembang diperlukan penanganan yang lebih ekstra untuk dapat memulihkan perekonomian negaranya.

Pada tahun 2022 ini mata uang negara Amerika Serikat, yaitu dollar mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena bank sentral Amerika Serikat menaikan tingkat suku bunga. Dengan meningkatnya suku bunga membuat para investor sangat tertarik untuk menginvestasikan uangnya. Namun di sisi lain, peristiwa ini mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang berbagai negara. Salah satunya adalah rupiah sebagai mata uang resmi dari Indonesia. Alhasil, dengan menurunnya nilai mata uang kegiatan ekspor dan impor akan mengeluarkan biaya masuk ke negara lebih mahal.

Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia memperkirakan Indonesia akan terjebak dalam peristiwa resesi tahun 2023. "Kenaikan suku bunga yang terus dilakukan oleh sebagian besar bank sentral di dunia akan memudahkan perekonomian Indonesia masuk ke dalam resesi" katanya dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (26/9/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun