Si Letnan bersyal kuning sendiri sudah melangkah meninggalkan kereta menuju ke tempat Mpu  dan lainnya berdiri.
" Maaf bila perjalanan anda terganggu," sapanya kepada si Mpu
Mpu hanya mengangguk perlahan.
" Wajah dan penampilan anda mengingatkanku kepada seorang kawan. Kawan itu berasal dari wilayah Gurun Wetan Panggenan. Apakah anda juga berasal dari sana?"
" Benar..." Â Mpu menjawab singkat
" Saya kurang pengalaman mengenali seseorang, melihat ciri cirinya, apakah anda adalah  Guru Kerajaan Mosapatian, Mpu Tiwika Tututala Batata?" sahut si Letnan
Lelaki tua itu menatap wajah si Letnan, sekali lagi mengangguk,
" Kau benar Letnan. Sekarang giliranku menerka dirimu."
Si Letnan tersenyum, sambil menghaturkan hormat, menyimak apa akan diucapkan Mpu Batata.
" Ada enam keluarga besar menopang kejayaan kerajaan Markawena ini. Diantaranya ada dua keluarga yang terkenal dengan keanggunannya. Salah satu keluarga mempunyai sifat dingin dan angkuh terkenal dengan ilmu pukulan. Sedangkan keluarga satunya dikenal perangainya bersahaja dan juga ilmu kecepatannya."
Mpu Batata, berhenti sejenak, tatapan sorot matanya tidak lepas dari wajah si Letnan bersyal kuning, yang saat itu sedang menunduk.