Mohon tunggu...
Marla Suryani Lasappe
Marla Suryani Lasappe Mohon Tunggu... Administrasi - suka masak

Saya berbintang Pisces--------------------------------------------------- hobby cooking, travelling------------------------------------------------------- I am a writer, food blogger ----------------------------------------------------- IG: marlasuryani ------------------------------------------------------------------- twitter: marlasuryani@marla-suryani--------------------------------------- http://aksaramarla.wordpress.com https://www.facebook.com/marla.thalib

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bijak dalam Menghadapi "Kids Zaman Now"

27 Oktober 2017   22:56 Diperbarui: 27 Oktober 2017   23:25 22851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak  Jaman Now adalah sebuah istilah dengan makna yang luas dan tiap pengguna mempunyai presepsi masing-masing. Kalimat ini menjadi topik pembicaraan di jejaring sosial twitter dan facebook. Tetapi apa sih arti anak jaman now? kalimat ini diungkapkan untuk menunjukkan tingkah laku remaja masa kini yang tingkah lakunya super dumper keterlaluan menurut kacamata jadul dan  terkadang membuat kita sebagai orang tua  mengelus dada melihat tingkah laku mereka.

***

Berbicara mengenai dunia parenting dari jaman dulu, hingga sekarang itu tidak  pernah mudah, jangan dikira jaman sebelum millenia itu mudah, ohhh tidak !!! sebelum-sebelumnya itu pasti susah. Dan  selalu menjadi issue disetiap generasi yang tak lekang oleh waktu. Kita selalu ingin menjadi orang tua yang lebih baik.

Bagaimana menjadi orang tua yang baik di jaman now ini, ala saya?

Pada tulisan  kali ini, saya hanya ingin berbagi sedikit  pengalaman dalam menghadapi anak di jaman sekararang atau jaman now. Menjadi orang tua jaman now itu susah-susah gampang, ngeri-ngeri sedap  hahhahah itu yang saya rasakan dan saya jalani selama ini. 

Ok to the point saja ya ...Saya mempunyai tiga orang anak, dua perempuan yang sudah menginjak dewasa dan satu lelaki ABG. Sewaktu mereka masih kecil saya sangat over protective. Sebenarnya bukan karena apa juga sih... Saya terlalu parno alias terlalu worry, mungkin karena saya terkadang harus menjalankan fungsi sebagai orang tua tunggal disaat suami sedang dinas keluar kota.  Akan tetapi setalah mereka menginjak remaja, saya mulai kewalahan menghadapi tingkah laku mereka. Pola asuh yang awalnya cukup ketat dengan aturan harus mengikuti apa kata saya. sedikit demi sedikit aturanyang saya buat mulai agak longgar mengikuti keinginan mereka, tetapi tetap dalam kendali saya.

Mempunyai tiga orang anak dengan karakter dan talenta yang berlainan, membuat saya harus bisa memilah-milah anak yang mana harus di perhatikan dengan ekstra. Semisal anak saya yang nomor dua untuk pelajaran Eksak dia kurang suka, tetapi dipelajaran lain dia tidak bermasalah, sedangkan anak sulung dan bontotku untuk pelajaran eksaknya mendapatkan nilai  diatasa rata-rata. Karena nilai mata pelajaran eksak anak saya nomor dua minim, hampir tiap tahun saat dia SD dan SMP saya menghadap wali kelas dan guru bidang study.

Saat itu saya sebagai orang tua merasa sebel. Ditambah salah satu walikelasnya menyarankan tinggal kelas saja!! saat itu saya marah banged, dikira enak kali ya main tinggal kelas, gak mikir efek samping dari itu, ?  berapa biaya setahun yang sudah saya keluarkan? trus apa yang terjadi dengan kejiwaan anak saya melihat teman-temannya naik kelas sedangkan dia harus  tinggal kelas? trus moso gegara nilai eksaknya yang minim, nilai-nilai mata pelajaran yang lainnya tidak dihitungkan?

Adu argumen dan pasang badan saat itu yang saya lakukan hahhahahha. Singkat cerita akhirnya terlewati juga SD dan SMP lancar jaya tanpa harus ada kata tinggal kelas. Saat pemilihan SMA, dia meminta masuk SMK saja dengan alasan biar gak ketemu dengan mata pelajaran Eksak. Pas ditengah-tengah perjalanan, eh dia minta pindah sekolah tanya masuk SMA saja. Dengan tegas saya bilang ke dia, SMK itu pilihan dia dan harus dipertanggung jawabkan dengan cara menyelesaikan pendidikan di SMKnya itu. 

Anak saya yang nomor dua itu sangat spesial selalu membuat kejutan, sehingga saya jadi terkejut bagaikan  tersengat kalajengking.. hahhahaha Sebenarnya yang nomor satu waktu SMP pernah melakukan kenakalan juga sih, merubah nilai mid semesternya dengan cara men Tip-X. Untung waktu masih berseragam putih abu-abu saya juga pernah bandel, jadi ketika mereka mulai melakukan hal yang konyol, saya cepat tanggap hahhaha

Menjadi orang tua jaman now itu menurutku adalah harus ekstra cerdas, melindungi dan sabar

1. Harus lebih cerdas, artinya kita boleh terlahir di jaman jadul, tapi pola pikir kita diatas anak jaman now, dengan cara terus menambah literasi, baik itu digital ataupun  pengetahuan parenting. Dalam mendidik anak kita harus pandai menempatkan emosi, saat dimana kita harus mempertahankan aturan, dan pada saat mana kita harus mengikuti keinginan anak. Ibarat dalam bermain layang-layang, kapan kita harus mengulur, kapan harus disentakkan dan kapan harus ditarik kencang.

2. Harus selalu melindungi anak-anaknya dari intimidasi dan krisis percaya diri karena kekurangan yang dimiliki anak tersebut, dengan cara terus memotifasi untuk menggali kemampuan lain yang dimilikinya.

3. Harus Eksrta sabar, sebagai orang tua jaman now kita dituntut untuk ekstra sabar dalam memahami keinginan anak, kita tidak boleh memaksakan kehendak.

Mau tahu lebih banyak  keseruan lika-liku dalam menghadapi Kids jaman Now? silahkan nonton "Film My Genertation" 

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Film "My Generation" bercerita tentang persahabatan 4 anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Di awali dengan gagalnya mereka pergi liburan kaqrena video buatan mereka yang meprotes guru, sekolah dan orang tua menjadi viral di sekolah mereka. Hingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan. Tetapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang-orang yang sudah menghukum mereka puas.

Laporan sekilas yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang member pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. Ke-empat sahabat itu memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda-beda pula.

Orly sebagai perempuan yang kritis, pintar dan berprinsip dan ia sedang dalam masa pemberontakan akan kesetaraan gender dan hal-hal lain yang melabeli kaum perempuan. Salah satunya tentang keperawanan. Orly berusaha mendobrak dan menghancurkan label-label negatif yang sering diberikan kepada perempuan. Diluar itu Orly bermasalah dengan ibunya yang sigle parent, yang sedang berpacaran dengan pria yang lebih muda. Bagi Orly gaya hidup sang ibu tidak sesuai dengan umurnya.

Suki sebagai perempuan paling cool diantara teman-temannya.. Selayaknya anak muda pada umumnya Suki memiliki krisis kepercayaan diri yang berusaha dia sembunyikan . Tetapi krisis kepercayaan dirinya semakin besar seiring dengan sikap orang tuanya yang selalu berfikiran negatif  padanya.

Zeke Pemuda rebellios tapi juga easy going dan sangat loyal pada sahabat-sahabanya ternyata memendam masalah yang sangat besar dan menyimpan luka yang dalam dihatinya. Zeke merasa kedua orang tuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya. Untuk menyembuhkan luka yang dipendamnya, Zeke harus berani mengkonfrontasi ornag tuanya dan membuka pintu komunikasi yang selama ini terputus diantara mereka.

Konji sebagai pemuda polos dan naif, tengah mengalami dilema dengan masa pubertasnya, iaq merasa di tekan oleh aturan orangtuanya yang sangat kolot dan over protective. Hingga ada satu peristiwa yang membuatnya shock. Hal itu membuat kepercayaannya pada orang tuanya hilang dan Konji balik mempertanyakan moralitas orang tuanya yang sangat kontradiktif dengan semua peraturan  yang mereka tuntut terhadap konji.

Sekilas tentang Ifi Sinema

Ifi Sinema  mulai berkecimpung di Industri Perfilman sejak tahun 2007 lalu, segera meluncurkan film terbarunya yang bergendre drama remaja yang mengangkat problematika remaja Millenias  berjudul " My Generation" yang segera tayang tanggal 9 November 2017 mendatang ditandai dengan peluncuran official trailler dan poster.

Di film produksi terbarunya ini, IFI Sinema kembali menggandeng Upi sebagai sutradara film sekaligus memperkenalkan 4 pemain fesh yang sesuai dengan karakter temaja mllenial yang ingin diankat serta memberikan wajah baru dalam industri perfilman Tanah Air yaitu : Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kosasie dan Lutesha. Serta para pemain senior antara lain Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalolo, Karina Suwandhi dab Aid.

**** END***

pict kolesksi pribadi

sumber IfiSinema

Pamulang, 27 Oktober 2017

Salam Sayang : MSL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun