Mohon tunggu...
Markus Ergasia
Markus Ergasia Mohon Tunggu... Penulis - 23 tahun, Jakarta

Pecinta Indonesia, Penyuka Balapan.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Indonesia Perlu Belajar dari Malaysia untuk Mengirim Pembalap ke MotoGP

23 Agustus 2019   16:05 Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.indosport.com

Malaysia telah sukses mengirimkan pembalap lokal untuk bertanding pada ajang balap motor internasional MotoGP. Hal ini dikarenakan mereka memiliki trik khusus yang telah membuahkan hasilnya. 

Dikatakan oleh Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali selaku CEO Sepang International Circuit (SIC) yang merupakan akadami balap di Negeri Jiran tersebut, yang membeberkan rahasia keberhasilan mereka dalam memboyong pembalap lokal mereka ke kancah internasional, dan paling bergengsi di dunia. 

Dato Razali mengungkapkan bahwa mereka telah mengembangkan bakat pembalap lokal mereka untuk mengikuti ajang MotoGP yang digelar di seluruh dunia, ujarnya pada lama The Business Year.

"Ada keseimbangan yang baik antara mendorong pengembangan pembalap di level grass root dan mempertahankan sirkuit yang kami punya sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan oleh otoritas seperti Federasi Internationale de l'Automobile (FIA) dan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM)," ujar Dato Razali. 

Dato Razali, yang telah lengser dari posisinya sebagai CEO SIC, mengungkapkan bahwa perlu proses panjang dalam usahanya mengirimkan kontingen balap dari Malaysia ke ajang seperti MotoGP. Malaysia telah menyiapkan rider mereka untuk bertanding di ajang tersebut dengan persiapan yang lama. 

Dato Razlan berucap, "Ya itu memang program kita dari awalnya, kita ingin melahirkan rider-rider juara dari Malaysia. Tentu tidak bisa instan, tapi itu sudah menjadi program kami sejak lama seperti mendukung Adam Norrodin dan Hafizh Syahrin untuk bisa ke MotoGP. 

Kami tidak bisa sendirian untuk bisa menggelar MotoGP atau membuat pembalap berkiprah di MotoGP." Malaysia sendiri memiliki beberapa keuntungan yang memungkinkan pembalap mereka untuk maju ke kancah internasional, seperti kepemilikan Sirkuit Sepang yang sudah setara dengan sirkuit lain berkelas dunia, dan mereka juga telah mengembangkan tim MotoGP pada 2015.

Namun, salah satu faktor yang sangat mendukung Malaysia dalam menyumbangkan pembalap lokalnya di MotoGP adalah dengan adanya dukungan dari pemerintah Malaysia. 

Hal ini mereka lakukan dengan cara mencari dan mensponsori pembalap dan timnya agar mereka dapat terus mengembangkan dirinya dan juga mengembangkan sayapnya dalam dunia balap internasional. Hal inilah yang dirasa masih dirasa kurang di Indonesia. 

Pasalnya, Rio Haryanto terpaksa dicoret namanya dari tim Manor Racing pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh kurang kucuran dana yang diberikan dari pihak sponsor dan juga kurangnya dukungan yang diberikan dari pemerintah Indonesia.

Semoga apa yang dilakukan oleh Malaysia dapat dicontoh juga oleh Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi untuk dapat bersinar di ajang balap internasional. Para pembalap Indonesia yang memiliki kompetensi dan kemauan keras haruslah difasilitasi agar tetap bisa bertanding di ajang internasional dan tetap dapat mengharumkan nama Indonesia pada ajang balap, baik itu balap mobil ataupun balap motor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun