Mohon tunggu...
Markus Ergasia
Markus Ergasia Mohon Tunggu... Penulis - 23 tahun, Jakarta

Pecinta Indonesia, Penyuka Balapan.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Berlaga di Eropa, Gerry Salim Disambut Tantangan Berat

31 Juli 2019   12:44 Diperbarui: 31 Juli 2019   15:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembalap muda ini sudah berprestasi sejak usia dini. Arek Suroboyo kelahiran tahun 19 April 1997 ini punya seabreg gelar baik nasional maupun di tingkat asia. 

Gerry Salim berasal dari keluarga yang lekat dengan dunia balap motor. Sang ayah, Gunawan Salim adalah mantan pembalap motocross. Sementara kakaknya, Tommy merupakan seorang pembalap Kejurnas 250cc. 

Gerry sendiri masuk ke dalam dunia otomotif pada usia 10 tahun. Dia merupakan generasi angkatan pertama di Astra Honda Racing School, di mana yang menjadi mentornya adalah Noboru Ueda, peraih 2 kali runner-up 125cc World Championship era 90-an.

Gerry mengukir prestasi pertamanya pada Kejuaraan Nasional dengan menjadi juara Motorprix MP6 (2011). Dia juga mendominasi One Make Race Honda dengan menjadi juara 110cc dan 125cc selama dua tahun berturut-turut (MP5 dan MP6 pada 2011, MP3 dan MP4 pada 2012), serta 600cc pada 2016.

Sukses dalam kejuaraan nasional, Gerry pun menjajal Asia Dream Cup pada tahun 2013 dan keluar sebagai runner-up. Gerry juga ikut ke dalam Japan Championship dengan Honda NSF pada 2014.

gridoto.com
gridoto.com
Sukses di level Asia, Gerry membuat lompatan ke ajang yang lebih tinggi. Pada tahun 2018, ia terjun ke Kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 serta Red Bull Rookies Cup. 

Dalam ajang CEV Moto3, ia meraih poin pertamanya di seri Albacete. Sayang, ini menjadi satu-satunya poin yang berhasil diraihnya pada musim tersebut. Sementara itu di Red Bul Rookies, Gerry menempati posisi 18 dari 24 pebalap.

Meskipun menorehkan hasil yang kurang menggembirakan di CEV Moto3, Gerry tetap mendapat kesempatan untuk naik kelas ke CEV Moto2 di musim berikutnya.

Namun, sayangnya perjuangan Gerry harus terhenti sementara karena cedera patah tulang yang dialaminya di kualifikasi seri Aragon, Spanyol, 13 Juli 2019 lalu. Nasib Gerry bahkan terbilang sedang sial. Ia mengalami kecelakaan lantaran gagal menghindari pembalap lain yang terjatuh di Tikungan 14. 

Kini Gerry harus menjalani operasi dan rehat sejenak dari rutinitas balap. Semoga Gerry diberikan kesembuhan dan melanjutkan balap bulan September nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun