Mohon tunggu...
Marko Mathin
Marko Mathin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Larangan Mudik 2021 Sudut Pandang Netizen

21 Juni 2021   00:46 Diperbarui: 21 Juni 2021   01:06 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Lansia mendominasi korban jiwa akibat Covid-19, yaitu sebesar 48 persen. Untuk itu, pemerintah meminta masyarakat urung mudik untuk menjaga diri sendiri dan keluarga kampung halaman dari tertular Covid-19," jelasnya.  Mudik meningkatkan risiko kasus kematian, keputusanlarangan mudik ini diambil pemerintah demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Hal ini perlu dilakukan karena lonjakan kasus kerap terjadi akibat beberapa kali momentum libur panjang, dan jika angka kasus kembali naik, maka jelas akan berdampak langsung terhadap sisa tempat tidur di rumah sakit untuk merawat pasien terinfeksi yang membutuhkan. "Dan yang paling kita takutkan tentunya adalah naiknya angka kematian," Perjalanan atau mobilitas saat mudik berpotensi sarana penularan infeksi Covid-19 sejumlah masyarakat yang tetap mudik dengan alasan sudah melakukan tes skrining sebelum pulang. 

Namun, masyarakat yang sudah memiliki surat hasil tes negatif sekalipun, tidak berarti terbebas dari Covid-19. Sebab, peluang tertular masih ada  Penularan virus tidak mengenal batas teritorial Seperti yang disampaikan sebelumnya, perjalanan saat mudik berisiko menjadi sarana penularan infeksi Covid-19penularan virus Covid-19 ini tidak mengenal batasan teritorial atau wilayah. Artinya ancaman penularan infeksi bisa terjadi di manapun dan kapan pun, terhadap siapa pun, baik seluruh daerah di dalam negeri dari sabang sampai Merauke.

Walaupun penjelasan tentang laranganan mudik sudah jelas namun masih ada Sebagian warga yang kontra akan hal ini, seperti warganet yang menolak larangan mudik Akun @FitrianaWahyu mengatakan, bakal nekat mudik pada Lebaran 2021. "Pemerintah larang mudik lebaran, Tp aku tetep bakal mudik," cuitnya dikutip, Jumat (26/3/2021)

Akun @sidicksetio mempertanyakan larangan mudik yang sejatinya akan membuat dirinya dua kali Lebaran tidak mudik ke kampung halaman. "Kalo sudah turun masak iya mudik dilarang ? 2x lebaran lho pak ndak pulang, mau dibiarin jadi bang toyib?" keluhnya.@ubedasy sedih melihat masih banyak orang tidak peduli di tengah peraturan pemerintah tentang larangan mudik. "Berarti 2x lebaran gak pulang kampung nih..!? Kadang sedih...sedihnya itu..orang lain cuek saja dan tetap pada ngeyel mudik" ungkapnya Akun @FNurhuda28 menilai masyarakat sudah pusing melihat peraturan pemerintah yang hanya sepihak. "Mana bisa masyarakat dilarang2 begitu lg. Udah jadi budaya kita juga buat mudik pas lebaran. Cukup kemarin aja larang2nya, karena masyarakat udah terlalu stres sama peraturan pemerintah yang cuma sepihak. Katanya boleh mudik , kog sekarang teks dramanya terbalik..? Berarti Ucapan Pemerintah hanya ucapannya aja. Cuti Lebaran Masih Berlaku, Tapi Masyarakat Tetap Dilarang Mudik! cc: @jokowi @kemenhub151 @BudiKaryaS," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun