"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perbedaan, bukan yang memusuhinya."
Kalimat ini, meski tidak tertera dalam teks Pancasila, merangkum semangat dari sila ketiga: Persatuan Indonesia. Ia bukan sekadar slogan, tapi fondasi dari Indonesia yang bhinneka. Di tengah tantangan identitas, radikalisme, dan intoleransi yang terus mengintai, muncul secercah harapan dari kota-kota kecil yang diam-diam menjadi benteng toleransi.
Salah satunya adalah Salatiga, sebuah kota sejuk di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 versi SETARA Institute, Salatiga menduduki posisi teratas dengan skor 6,544, mengalahkan kota-kota besar lain di Indonesia. Kota ini menjadi simbol nyata bahwa toleransi bisa hidup dan berkembang---bukan karena modernitas, tapi karena kesadaran kolektif warganya.
Daftar Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2024
Peluncuran Indeks Kota Toleran digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025). IKT ini mengukur 94 kota berdasarkan empat variabel utama: regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, pernyataan publik, serta tindakan sosial masyarakat.
Berikut 10 besar kota paling toleran tahun 2024:
- Salatiga (Jateng) -- Skor 6,544
- Singkawang (Kalbar) -- Skor 6,420
- Semarang (Jateng) -- Skor 6,356
- Magelang (Jateng) -- Skor 6,248
- Pematang Siantar (Sumut) -- Skor 6,115
- Sukabumi (Jabar) -- Skor 5,968
- Bekasi (Jabar) -- Skor 5,939
- Kediri (Jatim) -- Skor 5,925
- Manado (Sulut) -- Skor 5,912
- Kupang (NTT) -- Skor 5,853
Apa persamaan dari kota-kota ini? Rata-rata memiliki pluralitas agama, budaya, dan etnis yang tinggi, serta pemerintah kota yang aktif menjaga ruang publik yang inklusif. Sebagai contoh, Singkawang dikenal sebagai "Kota Seribu Kelenteng" yang mayoritas penduduknya etnis Tionghoa, namun tetap harmonis dengan umat Muslim dan Dayak.
Kota-kota Paling Tidak Toleran: Masih Ada PR Besar
Meski ada kota-kota yang menunjukkan peningkatan dalam indeks toleransi, beberapa kota masih berada di peringkat bawah. Berikut peringkat 10 kota dengan skor toleransi terendah berdasarkan IKT 2024:
- Pagar Alam -- Skor 4,381
- Sabang -- Skor 4,377
- Ternate -- Skor 4,370
- Makassar -- Skor 4,363
- Bandar Lampung -- Skor 4,357
- Pekanbaru -- Skor 4,320
- Banda Aceh -- Skor 4,202
- Lhokseumawe -- Skor 4,140
- Cilegon -- Skor 3,994
- Parepare -- Skor 3,945
Perlu dicatat bahwa Kota Depok, yang sebelumnya menempati peringkat ke-94 atau paling bawah dalam laporan IKT 2023, kini mengalami peningkatan ke peringkat 78 dengan skor 4,458. Ini menunjukkan bahwa perubahan positif mungkin terjadi dengan komitmen dan upaya bersama.
Toleransi: Akar Lama yang Terus Diuji