Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alumnus LPDP: Dilema Pengabdian Negara atau Kesempatan Global

9 November 2024   20:28 Diperbarui: 9 November 2024   21:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kaltim Today 

Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah sejak lama menjadi harapan besar bagi banyak mahasiswa Indonesia untuk mengejar pendidikan di universitas bergengsi luar negeri. 

Namun, beasiswa ini membawa tanggung jawab besar: sebagian pihak meyakini para penerima harus kembali dan berkontribusi bagi negara yang telah membiayai mereka. 

Pernyataan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Sainstek) yang membolehkan lulusan bekerja di luar negeri jika bukan berasal dari kalangan ASN, TNI, atau Polri, menuai polemik. 

Pendukung kebijakan ini menilai bahwa, terlepas dari lokasi pekerjaan, ilmu yang diperoleh lulusan tetap dapat membawa manfaat bagi Indonesia. 

Namun, pendapat ini bersinggungan dengan pandangan nasionalis yang menuntut para lulusan LPDP untuk "membayar kembali" investasi negara dengan berkarya di dalam negeri.

Realitas Lapangan: Kurangnya Peluang Sesuai Kompetensi

Bagi banyak lulusan LPDP, keinginan untuk berkontribusi di tanah air terhalang oleh kenyataan bahwa lapangan kerja di Indonesia belum mampu menampung mereka. 

Seorang teman penulis, misalnya, memperoleh beasiswa LPDP untuk mempelajari pengolahan minyak bumi dengan teknologi yang bisa mengolah hasil tambang berkadar sulfur tinggi. 

Setelah menyelesaikan studi di Oxford, ia kembali ke Indonesia dengan semangat besar. Namun, lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia tidak dapat menampung keahliannya. 

Akhirnya, ia menerima tawaran di perusahaan minyak asing di Dubai yang dapat memanfaatkan keahliannya dengan optimal. Kisah ini bukanlah satu-satunya---banyak lulusan LPDP lain menghadapi situasi serupa.

Data Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa industri di Indonesia kerap mengalami ketimpangan antara suplai tenaga kerja terampil dan kebutuhan industri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun