Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ironi KPK dan Hari Lahirnya Pancasila

1 Juni 2021   08:02 Diperbarui: 1 Juni 2021   19:21 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: beritasatu.com


Hari ini adalah hari penting bagi bangsa Indonesia: peringatan hari Kelahiran Pancasila. Seharusnya hari ini kita memperingati nilai - nilai yang menyebabkan eksistensi bangsa. Nilai luhur yang menyebabkan negara Indonesia masih ada sampai saat ini.

Namun pada hari ini ada hal yang sungguh menjadi suatu ironi. 

Satu lembaga yang selama ini dipercaya untuk membersihkan bangsa dari korupsi justru merayakan hari peringatan Kelahiran Pancasila sebagai waktu untuk melantik pegawainya yang dianggap lulus sebagai ASN dan memecat 75 pegawai yang selama ini justru sudah mengabdi dalam pemberantasan korupsi.

Terlihat ada kontras nilai yang sedang para pimpinan KPK perlihatkan. Mereka lebih mempercayai nilai - nilai keluhuran dan nasionalisme secara teoritis daripada tindakan nyata yang sudah ditunjukkan oleh 75 pegawainya.

Setelah bertahun - tahun mereka menunjukkan dedikasi dalam usaha pemberantasan korupsi, tiba - tiba oleh suatu wawancara singkat mereka dianggap tidak layak berada di institusi KPK tempat mereka mengabdi selama ini. Ujian praktek dan dedikasi dikalahkan oleh penilaian sekilas yang teoritis.

Padahal nilai Pancasila terlahir dari kehidupan bangsa ini. Nilai Pancasila digali dari jiwa masyarakat Indonesia. Itu berarti bukannya merupakan nilai - nilai teoritis tapi suatu tindakan praktis. Jadi seharusnya nilai itu ada dalam kehidupan harian bukan angka yang ada di atas kertas.

Sebenarnya sudah lebih dari 500 pegawai yang dinyatakan lulus juga menolak untuk dilantik hari ini. Mereka mau menunjukkan solidaritas pada rekannya yang telah diperlakukan secara tidak adil. Pada hari ini, nilai solidaritas itu juga sudah dikalahkan.

Dalam situasi ini apakah ada lagi nilai-nilai luhur dari butir Pancasila yang masih tersisa di institusi KPK?

Pada saat Kelahiran Pancasila seharusnya menunjukkan kedigdayaannya justru menunjukkan betapa nilai luhur itu sungguh rentan dan sulit dilaksanakan. Sungguh suatu ironi.***MG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun