Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Menjadi "King Maker"?

27 Mei 2021   18:18 Diperbarui: 27 Mei 2021   18:43 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com


Pilpres masih cukup lama, yakni pada tahun 2024. Bagai suatu perlombaan, garis finisnya masih jauh namun para politikus sudah mulai melakukan pemanasan dengan "elus jago" atau  "memasarkan diri".

Sejauh ini ada beberapa nama yang masuk dalam radar publik berdasarkan jajak pendapat para lembaga survei. Sebut saja, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Emil dan Risma. 

Beberapa nama itu sebenarnya sudah cukup lama beredar. Bahkan ada yang sudah masuk dalam pencalonan periode yang lalu. Khusus untuk Prabowo boleh dikatakan dirinya sudah menjadi langganan atau spesialis Capres.

Ajang pemilihan presiden pada tahun 2024 menjadi menarik sebab Jokowi sebagai petahana tidak bisa lagi ikut dalam kancah Pilpres tersebut. Karena memang, seturut Undang - undang jabatan Presiden hanya bisa selama 2 periode.

Namun walau pun tidak bisa ikut dalam ajang pemilihan presiden tersebut, bukan berarti Jokowi tidak punya pengaruh dalam pesta demokrasi itu.

Soal pengaruh yang kuat, terlihat bahwa ketika nama Jokowi dimasukkan dalam salah satu nama calon, maka dirinya masih mendapat cukup banyak pendukung, bahkan menjadi urutan pertama. Karena kenyataan inilah maka sempat ada usul supaya Jokowi bisa dipilih lagi untuk periode ke 3.

Kepopuleran Jokowi ini kemudian dilihat juga sebagai peluang bahwa dia bisa menjadi penentu sebagai "King Maker".

Sebagai "King Maker" tentu saja peran Jokowi akan tetap penting. Namun menjadi pertanyaan besar adalah, siapa yang akan didukung Jokowi?

Bila dilihat calon - calon yang sudah ada, maka capres yang paling mungkin didukung adalah calon dari partai di mana Jokowi bernaung yakni PDIP. 

Nah, di sini akan menjadi menarik, walaupun secara elektoral berdasarkan survei nama Ganjar Pranowo sering muncul namun putri Megawati, Puan Maharani juga nampaknya sudah disiapkan untuk maju. Dalam konteks ini, maka yang paling menentukan siapakah yang berhak menjadi Capres dari PDIP adalah sang ketua umum Megawati.

Jika ini yang terjadi, apakah ada kemungkinan Jokowi berseberangan dengan Megawati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun