Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Krisis KPK: Jokowi, Kami Masih Menunggu

15 September 2019   07:47 Diperbarui: 15 September 2019   08:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: merdeka.com

Gejolak dan reaksi atas pemilihan pimpinan KPK dan revisi UU KPK masih berlanjut. Berbagai kalangan sudah mengemukakan pendapatnya. Pro dan kontra akan sikap Jokowi mewarnai jagat media sosial dan media massa. 

Dari semua reaksi tersebut, ada satu arus yang sama, menunggu sikap Jokowi atas segala masukan itu. Termasuk dalam hal ini para pimpinan KPK yang sudah menyerahkan wewenang. 

Mereka tetap  mengharapkan Jokowi masih mau berkomunikasi dan memberikan jawaban atas sikap mereka. Pimpinan KPK masih menunggu tanggapan Presiden apakah mereka masih dipercaya memimpin KPK hingga akhir Desember atau tidak. (Kompas.com)

Rupanya walaupun banyak yang kecewa atas sikap Jokowi dalam kasus KPK ini, tetap ada terselip harapan bahwa Jokowi masih mau mempertimbangkan keputusan nya. Atau sekurangnya keterlanjuran keputusan yang sudah dia ambil tidak menjadi bertambah buruk lagi. 

Pertanyaan nya: apakah memang masih ada harapan yang tersisa?

Sebenarnya, bukan kali ini saja Jokowi mengalami situasi seperti ini, di mana keputusan nya diprotes. 

Kita tentu masih  ingat ketika dia sudah menunjuk Kapolri Budi Gunawan yang lalu dibatalkan karena mendatangkan kontroversi, sebab yang bersangkutan menjadi tersangka korupsi. 

Juga ketika dirinya sudah menentukan menteri pertambangan yang lalu diganti karena ada masalah integritas dan hukum.

Untuk kali ini pun sebenarnya masyarakat masih berharap kalau Jokowi masih mau mengoreksi keputusan nya terhadap kasus KPK ini. 

Untuk pemilihan pimpinan KPK mungkin sulit dilakukan Jokowi karena sudah diputuskan secara politik lewat pemilihan di DPR. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan dalam hal ini sangat tergantung pada soliditas internal KPK. 

Sistem internal KPK ini pernah terbukti mampu meredam Pimpinan KPK yang tidak diharapkan pada saat Antasari Azhar. Saat itu juga Antasari Azhar dianggap sebagai pimpinan titipan untuk melemahkan KPK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun