Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertemuan Prabowo-Jokowi, Mau Rekonsiliasi atau "Dagang Sapi"?

28 Juni 2019   20:44 Diperbarui: 28 Juni 2019   21:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: brilio.com

MK sudah mengumumkan siapa pemenang dalam Pilpres kali ini. Namun Prabowo dan Jokowi belum juga bertemu sebagai pribadi. 

Banyak orang menginginkan pertemuan ini sebagai simbol persatuan dan kohesi antar dua kubu yang berseberangan. 

Sebenarnya secara politis tidak ada lagi penghalang mereka untuk bertemu. Toh Prabowo sudah mengakui keputusan MK yang sudah final dan mengikat.

Tetapi rupanya masih ada sekat - sekat yang tak nampak menjadi penghalang dalam pertemuan silaturahmi itu. Padahal sebelumnya, kubu Prabowo selalu mengatakan bahwa kepastian keduanya bertemu setelah ada keputusan dari MK.

Lalu apa sebenarnya yang masih menjadi penghalang yang belum tertembuskan itu?

Ada beberapa hal yang bisa diprediksikan disini.

Pertama, nampaknya walau Prabowo sudah menyatakan menerima hasil keputusan MK, tapi ada kesan bahwa belum sepenuhnya bisa menerima kenyataan yang memang tidak mengenakkan ini.

Hal itu terlihat ketika pernyataan Prabowo seusai keputusan MK yang tidak ada mengucapkan selamat pada pemenang Jokowi.

Juga ada ungkapan bahwa pihak Prabowo masih mencari celah hukum lain yang masih bisa digunakan untuk melanjutkan perkara ini. 

Hal lain nampaknya ada interpretasi berbeda terhadap makna pertemuan Jokowi dan Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun