Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Menang atau Kalah di MK, Sandiaga Tak Masalah

16 Juni 2019   11:13 Diperbarui: 19 Juni 2019   01:13 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kompas.com

Pada saat anda berperkara pastilah harus ada sikap optimis untuk dapat memenangkan perkara itu. Jika tidak, maka hal itu tentu hanya akan menghabiskan waktu dan biaya yang sia-sia saja. Namun ada sikap berbeda yang ditunjukkan oleh Sandiaga Uno. Nampaknya dia kurang antusias dengan optimisme kemenangan dalam perkara Pilpres di MK.

Ia mengatakan, gugatan tersebut bukan hanya mempersoalkan pihak yang menang dan kalah, tetapi bertujuan untuk menghadirkan peran negara di bidang hukum secara berkeadilan.

"Bagi kami Prabowo-Sandi, ini ikhtiar bukan soal menang kalah, bukan soal Prabowo dan Sandi. Tapi kami sedang memperjuangkan sendi-sendi dalam bernegara," ujar Sandi di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (14/6/2019).

Pernyataannya ini sangat standar sebagai pihak yang sedang berperkara. Ada kesan secara diplomatis dia mau menutupi kepasrahannya pada usaha untuk memenangkan sengketa Pilpres ini.

Sebenarnya sikap Sandi ini sudah terbaca pada saat hasil quick count semua lembaga survei independen menyatakan bahwa Jokowi-Amin memenangkan Pilpres ini.

Hal itu dia tunjukkan dengan tidak hadir pada saat Prabowo memproklamirkan kemenangan berdasarkan hasil hitungan tim internal mereka. Memang kemudian diklarifikasi bahwa ketidakhadirannya itu karena tiba-tiba ada serangan mendadak sakit "cegukan" akut. Bahkan setelah itu dia sampai harus memeriksa diri ke dokter karena kesehatannya terganggu.

Sandi baru ikut dalam pernyataan kemenangan Prabowo setelah dilakukan untuk ketiga kalinya. Namun saat itu juga terlihat dia tidak semangat, bahkan cenderung lesu.

Sumber: Liputan6.com
Sumber: Liputan6.com

Memang setelah itu Sandi coba ikut dalam arus klaim kemenangan tim Prabowo. Tapi, lagi-lagi dia bersikap "biasa-biasa" saja. Hal itu sangat bertolak belakang dengan ketika dirinya dan Anies mengetahui hasil quick count yang memenangkan mereka. Saat itu dia sampai menangis bahagia di pundak Anies.

anies-sandi-unggul-quick-count-20170419-171654-5d05c13dea4d96695261e675.jpg
anies-sandi-unggul-quick-count-20170419-171654-5d05c13dea4d96695261e675.jpg

Sumber gambar: tribun.com

Melihat fenomena Sandi ini, terus terang ada rasa iba juga. Seolah dia harus secara terpaksa bersandiwara dalam sikap arus besar koalisinya yang tetap mengklaim kemenangan dan mengabaikan hasil quick count dan hitungan KPU.

Ada semacam dilema yang sedang dihadapi oleh Sandi. Satu sisi mungkin dia sudah mau mengakui kemenangan dari Jokowi, namun karena kubunya, terutama sikap Prabowo yang tetap ngotot memenangkan kontestasi ini membuatnya serba salah. 

Apalagi saat ini dalam realitanya Gerindra ditinggal sendirian karena Demokrat dan PAN sudah mengakui kemenangan yang diumumkan KPU. Juga PKS juga sudah bersikap pasif.

Sebenarnya dalam situasi tersebut, Sandi justru harus bersikap realistis dan logis, bukan justru oportunis dan ikut arus. Karena sikap itulah yang akan menunjukkan kualitasnya sebagai politikus muda yang sebenarnya masih punya masa depan yang cukup cerah.

Dengan sikapnya  seperti sekarang ini ada kekhawatiran, Sandi justru sedang menutup peluang dirinya sebagai politikus dan calon pemimpin bangsa di masa depan.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun