Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oknum ASN Sudah "Ditandai" Jokowi?

30 Mei 2019   11:17 Diperbarui: 31 Mei 2019   08:45 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: nuswantara.id

Salah satu tuduhan dari kubu Prabowo adalah: Jokowi sudah menggunakan korps ASN untuk memenangkan Pilpres kali ini. Tuduhan ini dibuktikan dengan adanya permintaan seorang menteri agar ASN mensosialisasikan pembangunan dan capaian yang sudah dilakukan oleh Jokowi.

Namun TKN Jokowi membantah tuduhan tersebut. Salah satu bukti yang mereka paparkan adalah berdasarkan bukti survei internal ada 72 % pegawai negri justru memilih pasangan Prabowo - Sandi. Sebenarnya angka ini juga sudah dikeluarkan oleh lembaga survei independen yang memprediksi bahwa mayoritas ASN tidak memilih Jokowi.

Baca selengkapnya: Kaum Terpelajar Tak Dukung Jokowi

Ketika membahas hal ini ada rekan yang nyeletuk, "Wah, kalau begitu ASN sudah ditandai oleh Jokowi...". Benarkah demikian?

Kata "ditandai" membuat Penulis menjadi teringat akan masa Orde Baru. 

Waktu itu jika ada Pemilu, Pegawai Negri, TNI dan aparat negara memang secara jelas dimobilisasi untuk memilih partai Pemerintah Golkar. 

Pada saat itu, Penulis teringat bagaimana suasana Pemilu yang katanya adalah Pesta Demokrasi terasa cukup mencekam. 

Apabila ada kampanye partai politik selain Golkar, maka ada semacam ancaman untuk tidak boleh  diikuti oleh masyarakat, apalagi oleh pegawai negeri dan aparat pemerintah. Jika ada aparat pemerintah yang berani mengikuti acara tersebut maka sudah pasti mendapat sanksi. Sanksi itu bisa berupa teguran atau bahkan sampai pemecatan. 

Pada saat pencoblosan pun mata - mata Pemerintah sangatlah tajam. Entah bagaimana mereka selalu tahu jika ada pegawai negeri atau aparat pemerintah yang mbalelo.

Jika ada satu wilayah Golkar kalah, maka jangan harap pembangunan akan dilakukan di wilayah tersebut, sehingga para kepala daerah akan selalu berusaha dengan berbagai cara supaya di wilayah nya Golkar harus menang. Saat itu intimidasi pada mereka yang tidak memilih Golkar sungguh nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun