Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

FPI Tidak akan Pernah Mati

10 Mei 2019   07:52 Diperbarui: 10 Mei 2019   15:45 1891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: arah.com

Heboh mengenai akan berakhirnya ijin FPI menjadi perdebatan dan viral dalam media masa dan media maya. Karena sepak terjangnya, organisasi masyarakat ini memang sudah menjadi banyak perbincangan, bukan hanya saat ini. Pro dan kontra akan kehadiran merekapun sudah sering diperdebatkan. 

Saat ini menjadi pertanyaan besar adalah, apakah dengan berakhirnya ijin FPI sebagai Ormas maka riwayat Ormas ini sudah pasti mati?

Menurut penulis, pertanyaan ini dapat dijawab dengan dua hal. Sebagai organisasi masyarakat kemungkinan FPI secara admistrasi akan berakhir. Namun sebagai semangat dan fungsi maka  semangat "FPI - FPI" tidak akan pernah mati. Mengapa?

Ada beberapa hal yang dapat dikemukakan mengenai hal ini di sini. 

Ormas seperti FPI adalah organisasi yang lahir setelah jatuhnya Orba. Pada masa Orba, organisasi yang berlatar belakang identitas tertentu dan dianggap militan, apalagi yang berhubungan dengan kelompok agama tidak mendapatkan tempat. 

Saat itu ormas yang bisa hidup adalah organisasi yang dianggap bisa mendukung ideologi pemerintah seperti halnya Pemuda Pancasila dan organisasi sejenis.

Namun dengan kejatuhan Orde Baru 1998, maka ibarat membuka kotak Pandora, segala macam organisasi pun bermunculan. Organisasi - organisasi yang dulunya terkekang, sekarang bermunculan bagai cendawan di musim hujan.

Sayangnya, di antara ormas - ormas yang lahir itu, ada juga yang memiliki prinsip dan cara-cara yang non- dan anti-demokratis demi mewujudkan kepentingannya. 

Kelompok-kelompok ini biasanya memiliki beberapa bentuk, yaitu kelompok religius militan, kelompok yang main hakim sendiri dengan kekerasan, kelompok muda militan, milisi-milisi yang rawan menggunakan kekerasan, dan kelompok etnonasionalis rasis atau radikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun