Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Politisasi dan Teori Konspirasi di Balik Misteri Kematian Petugas KPPS

9 Mei 2019   13:03 Diperbarui: 9 Mei 2019   13:20 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Dalam hal ini Kementrian kesehatan sudah mengklarifikasi bahwa penyebab kematian para petugas KPPS adalah alasan yang masuk akal, bukanlah hal yang direkayasa. 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun sudah buka suara. Menurut IDI usulan untuk melakukan otopsi bisa saja dilakukan tapi secara peraturan, harus ada syarat- syarat yang dipenuhi, terutama ijin dari keluarga. 

Jadi tidak bisa otopsi itu dilakukan serampangan. Terlebih jika alasan meninggalnya seseorang itu adalah wajar. Jika memang ada kecurigaan silahkan dilaporkan.

Janganlah kasus ini, karena tidak siap menerima kekalahan, lalu digoreng ke isu politik dengan teori konspirasi yang dibuat - buat. Apalagi jika tujuannya untuk mendeligitimasi KPU dan menggagalkan hasil Pemilu.

Sebenarnya, jika mereka memang konsern terhadap masalah ini dan tetap curiga,  bisa saja langsung menanyakan penyebab kematian pada keluarga dan mereka yang sekarang ini sedang menderita sakit. Bukannya justru langsung memberikan tuduhan - tuduhan sembarangan yang bisa memprovokasi masyakarat.

Menurut penulis kasus ini memang harus jadi perhatian serius. Terutama supaya hal ini tidak terulang lagi di Pemilu mendatang. Juga pemerintah harus memberikan penghargaan selayaknya pada para Pahlawan Demokrasi ini. 

Hal itu pantas dilakukan karena mereka telah mengorbankan nyawanya demi tanggung jawab yang diberikan sebagai petugas KPPS. 

Banyaknya korban dalam Pemilu kali ini hendaknya menjadi masukan agar Pemilu berikut lebih baik dan efisien sehingga korban dari kegiatan ini diminimalisir sesedikit mungkin.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun