Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Massa Berpakaian Hitam Provokator May Day?

2 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 2 Mei 2019   11:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Tanggal 1 Mei yang lebih dikenal sebagai May Day memang identik dengan demonstrasi. Demo ini dilakukan di seluruh dunia sebagai bagian dari peringatan perjuangan kaum buruh.

Indonesia juga tidak luput dari kegiatan itu. Sejak diakui tanggal 1 Mei sebagai hari buruh dan merupakan hari libur nasional, demonstrasi para buruh itu dilakukan dengan lebih meriah.

Kali ini peringatan May Day menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan rangkaian hari Pemilu, yakni saat perhitungan hasil Pemilu dilakukan oleh KPU. 

Oleh karenanya ada kekhawatiran acara buruh ini ditunggangi oleh kekuatan politik yang bisa mengganggu proses Pemilu yang sedang berlangsung. 

Syukurlah acara demonstrasi itu berjalan lancar dengan tanpa ada insiden yang berarti.

Meskipun demikian ada hal menarik yang terjadi pada saat kegiatan demonstrasi di beberapa kota besar seperti Bandung, Makassar dan Surabaya di hari buruh ini. Polisi mengidentifikasi ada sekelompok massa berseragam hitam yang menyusup di antara para buruh. Di Bandung jumlah mereka sekitar 600 orang.

Mereka berpakaian hitam, baik kaos atau jaket, beberapa dari mereka juga mengenakan jaket bertudung. Celana mereka juga banyak yang berwarna hitam. Wajah mereka ditutupi oleh masker atau topeng kain hitam.

Kelompok berpakaian hitam ini menarik perhatian karena ada diantara mereka yang berumur anak sekolah. Juga gelagat mereka yang cenderung melakukan provokasi dengan melawan polisi serta melakukan aksi vandalisme corat - coret dan perusakan fasilitas umum.

Di Bandung insiden yang melibatkan mereka sampai menyebabkan dua orang wartawan menjadi korban kekerasan aparat keamanan. 

Sampai saat ini belum diketahui dari organisasi atau kelompok mana massa ini. Hal yang mengherankan adalah sepertinya mereka cukup terorganisir dan karakter nya seragam. Ini masih misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun