Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bara Hasibuan di Atas Bara Panas PAN

28 April 2019   14:14 Diperbarui: 28 April 2019   15:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Bara Hasibuan sebagai Wakil Pimpinan PAN seperti anomali bagi partai ini. 

Selagi arus besar dengan dirigen gaek Mbah Amin Rais menyerang habis-habisan Jokowi, Bara Hasibuan justru seolah membela petahana ini.

Dialah yang secara terus terang mengkritisi beberapa tingkah dan perkataan Amin Rais yang dinilainya sudah keterlaluan.

Lihat saja kritiknya akan ajakan People Power yang diumbar oleh Amin Rais.

"PAN tidak akan ikut people power. PAN tidak tertarik dan tidak akan ikut people power. Ancaman itu sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab," kata Bara Hasibuan dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (1/4/2019). 

Juga atas keikutsertaan Mbah Amin pada saat aksi demo di KPU.

"Kalau terus menyebarkan kecurigaan akan independensi KPU, saya pikir itu satu hal yang tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya. Bisa menanamkan sikap apatis di kalangan rakyat terhadap kemampuan KPU untuk menyelenggarakan proses ini secara independen dan fair," katanya.

Bara Hasibuan juga yang mengakui hasil quick count bisa dipercaya. Hal yang ditentang habis - habisan oleh PAN sebagai partai pendukung Prabowo.

Jika menilai secara obyektif apa yang dikatakan oleh Bara Hasibuan sebenarnya argumentasi dan alasannya cukup masuk akal dan rasional. Bahkan menurut Penulis, apa yang dikemukakan oleh Bara Hasibuan justru menyelamatkan muka PAN. 

Namun rupanya tidaklah  demikian menurut arus besar yang ada di PAN. Justru di mata mereka  Bara Hasibuan adalah bagai bara dalam sekamnya Partai dengan simbol matahari biru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun