Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koh Ahok Marah (Lagi)

15 April 2019   11:52 Diperbarui: 15 April 2019   12:53 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  merdeka.com

Bukan hanya di Jepang, di Sidney, Hongkong dan Malaysia juga kita dapat cerita yang hampir sama.

Namun kemarahan mereka mungkin tidak terekam dan seandainya ada video yang mereka bagi, mereka belum punya "branding" pemarah seperti Ahok.

Kalau tidak marah, mereka tidak takut, kata Ahok. Memang kadang - kadang untuk mperjuangkan hak, kita harus berani "berkelahi", dalam arti dengan berani berjuang dan tunjukkan diri bukan orang lemah. 

Untuk oknum dan mereka yang memang sudah punya rencana untuk mencurangi pemilu ini, biasanya mereka memanfaatkan sikap "nrimo" dan diam dari masyarakat. Mereka tahu bahwa banyak orang tidak mau berkonfrontasi bila mengalami ketidakadilan dan haknya dirampas.

Karena sikap inilah biasanya kelompok ini disebut sebagai "silent majority". 

Ada waktunya kita diam, tapi juga ada waktu nya kita harus melawan, dan jika perlu marah kalau hak kita diinjak dan jelas ada yang ingin mencurangi Pemilu ini.

Khusus untuk hal ini, "diam adalah emas" serta kelembutan bukanlah cara untuk memperjuangkan hak kita.

Sebagai Kompasianer, kita sudah disiapkan ruang khusus untuk melaporkan setiap kecurangan yang kita temui. Mari kita gunakan ruang - ruang itu. Semakin banyak yang peduli, penulis yakin pemilu kita akan lebih berarti.

Jadi koh Ahok, walau kali ini kokoh sudah melanggar sumpah mu untuk tidak marah - marah. Khusus kali ini rasanya memang diperlukan untuk marah.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun