Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Masa Tenang, Saatnya Mantapkan Pilihan

14 April 2019   14:18 Diperbarui: 14 April 2019   14:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: batamraya.com

Hal ini juga penulis alami secara langsung. Untuk melanjutkan jalan layang seperti yang telah penulis sampaikan di atas, dengan panjang dua kali lipat dapat diselesaikan kurang dari satu tahun. 

Salah satu alasannya karena "ganti untung" yang diberikan pada masyarakat benar-benar menguntungkan. Tanah dibayar dengan harga kompetitif dan kalau ada ruko atau tempat usaha yang  terganggu proyek,  maka ada ganti "kerugian bisnis" berupa hitungan kerugian yang diganti selama proyek berlangsung.

Alasan yang juga penting mengapa pembangunan ini bisa lancar dan tidak mangkrak adalah sikap pengawasan melekat yang diterapkan Jokowi. Ada proyek yang dikunjunginya sampai 8 kali untuk memastikan semua berjalan seperti yang sudah direncanakan.

Tentu juga penulis mendengar kritik besarnya hutang yang harus dibayar Pemerintah karena pembangunan ini. Namun jelas sekali pinjaman itu dipakai untuk hal yang produktif dan merupakan investasi jangka panjang. Tidak seperti sebelumnya di mana uang itu dihapuskan oleh kebutuhan konsumtif. 

Sehubungan dengan ini, keberanian menghilangkan dan mengurangi subsidi minyak adalah hal yang patut diapresiasi. Dana subsidi yang sebenarnya secara politik sangat sensitif ini dengan bijak dialihkan ke pembangunan produktif. Nampak bahwa keberanian ini menunjukkan hasilnya.

Selain pembangunan infrastruktur, hal yang juga menonjol adalah perbaikan serius dibilang kebijakan dan good governance. Prosedur pertanggungjawaban keuangan dan transparansi anggaran menyebabkan pemborosan dan korupsi bisa dikurangi. Hal itu dilakukan dengan melakukan semua proses dengan sistem online. 

Pemberantasan korupsi juga mendapat dukungan dari Jokowi. Dia tidak pernah melindungi para koruptor itu, walaupun merupakan rekan koalisi politik nya.

Dampak dari kebijakan ini memang banyak orang yang menikmati bisnis kekacauan sebelumnya terganggu. Bahkan banyak oknum ASN yang secara diam - diam melawan kebijakan transparansi anggaran ini. Hal itu terbukti dari hasil survei, banyak ASN yang tidak mendukung Jokowi ke periode keduanya.

Baca juga: Kaum Terpelajar Tak Dukung Jokowi  

Keberhasilan Jokowi yang lain saya lihat dari sikapnya menjauhkan keluarga dari bisnis yang ada hubungannya dengan pemerintah. 

Penulis tahu godaan untuk itu pastilah sangat besar. Apalagi ada semacam "kultur" bahwa kekuasaan bisa memberikan peluang ekonomi bagi orang - orang yang menjadi lingkaran dalam atau keluarga pemegang kekuasaan sudah lama dipraktekkan sehingga seolah hal itu adalah hak yang wajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun