Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Menantang Teroris

18 Maret 2019   17:52 Diperbarui: 19 Maret 2019   06:31 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tempo.com

Bisnis utama teroris adalah teror, ketakutan. Serangan tiba - tiba dan di lokasi yang tidak disangka - sangka adalah modus operandi mereka.

Jika aksi mereka bisa menyebarkan ketakutan, itulah yang teroris suka. Oleh karena nya, jika kita ikut menyebarkan photo dan video korban dan dampak kehancuran dari aksi mereka maka kita berarti sudah menjadi kaki tangan teroris secara sukarela.

Cara ampuh untuk melawan terorisme ialah dengan tidak menunjukkan bahwa aksi teror mereka membuat kita ketakutan.

Teladan itulah yang telah ditunjukkan Presiden Jokowi dengan tidak membatalkan kunjungannya ke Sibolga Sumatera Utara. 

Padahal beberapa hari sebelumnya baru ditangkap seorang teroris, juga ditemukan ratusan kilogram bahan peledak di sana. Istri dari teroris tersebut bahkan melakukan bom bunuh diri dengan seorang anaknya ketika hendak ditangkap polisi.

Dalam kondisi bahaya tersebut sangat beralasan jika pihak keamanan menyarankan untuk membatalkan kunjungannya ke wilayah rawan tersebut. Seorangpun tidak tahu apakah masih ada teroris lain yang sedang menunggu peluang untuk melakukan serangan lagi. 

Kapolri Tito Karnavian secara pribadi mencegah Jokowi untuk pergi ke sana. Namun Jokowi tidak bergeming. "Masa ke Afghanistan yang sedang dilanda perang saya tidak takut, di tanah air sendiri takut..."

Sikap Presiden menunjukkan teladan dan kualitasnya sebagai pemimpin dalam menghadapi terorisme. Nyali sang presiden memang luar biasa. Dia tidak mau tunduk pada teror ketakutan yang dilancarkan teroris. Dia menantang teroris.

Selain ketidaktakutan, teroris juga harus dilawan  dengan solidaritas dan sikap memaafkan. Karena selain ketakutan mereka juga menyebarkan kebencian, saling curiga dan dendam.

Jokowi sudah memberikan teladan keberanian untuk melawan rasa takut pada teroris. Mari kita sebagai bangsa juga menunjukkan solidaritas dan pesan damai dari pada korban serangan teroris di Selandia Baru. 

Teroris adalah musuh kemanusiaan yang wajib kita lawan bersama.***MG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun