Mohon tunggu...
Maritza Pramudita Herlambang
Maritza Pramudita Herlambang Mohon Tunggu... Diplomat - Pelajar

Maritza is a junior in 28 State Senior High School majoring in Social Sciences.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Main Lapor Saja!

26 November 2020   13:51 Diperbarui: 26 November 2020   13:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kala itu matahari sedang terik-teriknya, seakan-akan hari sedang menggunakan filter kamera kekuning-kuningan macam tren yang ada di Instagram. Jam-jam seperti ini, biasanya para penjual kaki lima sedang ramai-ramainya berkeliling di komplek . Namun, kini tak terdengar sahut-sahutannya. Begitu pun anak-anak perumahan yang tiap harinya bermain dan tertawa-tawa bersama hingga adzan berkumandang. Tak terlihat satu pun batang hidungnya seolah-olah peradaban telah lenyap.

Nona baru saja menyelesaikan 'belajar dari rumah'-nya di meja belajar. "Ah...Akhirnya selesai juga nih! Capek banget, istirahat dulu deh.", Kata Nona yang memang  tampak sangat lelah. Ia pun beranjak ke kamarnya yang berada di lantai dua. "Tuk...tuk...tuk...", ia mulai menyusuri tangga. Betapa terkejutnya Nona terhadap penampakan kamarnya seperti kapal pecah. Rupanya, adik si Nona, Noni telah mengamburadulkan kamarnya. 

"Noni!", sahut Nona dengan keras. Si adik pun datang menghampirinya lalu berkata, "Ke...ke..napa?". Suaranya terbata-bata karena takut dengan kakaknya yang tampak sangat murka. Nona menjawab sambil berusaha mengendalikan emosinya, "Remote AC-nya mana, Ni? Pasti Noni nggak tau." Noni tiba-tiba tersenyum sedikit lalu memasang muka tak bersalahnya lagi, "Iyalah nggak tau, emang aku cenayang?". Nona yang terbawa udara panas ingin sekali rasanya menjambak rambut adiknya tapi anehnya Nona langsung terdiam dan berkata, "Hm...Yaudah lah sana-sana!". Noni yang sudah hafal betul tahap kemarahan kakaknya juga merasa aneh. Di dalam hatinya ia bertanya-tanya, "Lah, kok Kak Nona tiba-tiba baik?". Noni yang masih ragu-ragu untuk keluar dari kamar Nona, ia takut ada jebakan 'Batman' yang telah direncanakan si kakak.

Satu, dua, tiga jam berlalu, Nona dan Noni sudah  sibuk dengan urusannya masing-masing. Tak ada yang aneh, kecuali di kesunyian kompleknya, akibat udara yang sangat panas, tiba-tiba terdengar sirine Ambulans.  Warga kompleks yang tadinya 'hilang', seakan-akan bangkit dari kubur, bergerombol mengintip Ambulans tersebut. Dari ambulans itu, turunlah petugas kesehatan lengkap dengan APD-nya.

"Kesal Usai Cekcok, Seorang Kakak Laporkan Adiknya Kena Corona"

Begitulah berita yang tiba-tiba viral di berbagai jenis media, mulai dari siaran televisi hingga cuitan para netizen di Twitter. Berita itu sangat lucu dan memperihatinkan dalam waktu yang sama. 

"Toktoktok...Toktoktok...", pintu rumah Nona dan Noni berbunyi, lalu asisten rumah tangganya, si Bibi,  membukakan pintu. "Selamat sore, bu. Saya petugas COVID-19 yang tadi menjemput saudari Noni. Setelah diswab, Noni ternyata negatif jadi dipulangkan. Terima kasih, mohon maaf untuk kesalahpahamannya ya, Bu", ucap petugas kesehatan itu dengan sopan. 

Noni akhirnya masuk ke rumah melewati si Bibi yang masih terbawa suasana lega. Pandangannya langsung tertuju kepada wajah Nona dengan senyum puasnya. Noni yang sudah lelah, berjalan melewati kakaknya sambil berkata dengan intonasi kesal namun pasrah, "Main lapor saja!".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun