Mohon tunggu...
Eni Mariska
Eni Mariska Mohon Tunggu... Editor - NIM. 11160810000002 / Manajemen

Semua yang datang dari Allah SWT akan kembali kepada Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Love Your Self dengan Memahami Kepribadian dan Karakteristik Diri Sendiri

12 Desember 2019   02:00 Diperbarui: 12 Desember 2019   08:09 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebagai contoh, mungkin perempuan pernah terheran-heren kok bisa ya panjat genteng untuk tambal atap bocor saat kondisi darurat. Padahal pada kondisi normal enggak berani," ujar Amel.

"Nah ini contoh bahwa ada elemen maskulinitas atau animus yang dimiliki perempuan". Jung berpendapat, elemen anima dan animus dimiliki manusia untuk memahami bagaimana sifat lawan jenis manusia. Hal ini ada hubungannya dengan fungsi survival manusia.

Lapisan selanjutnya adalah archetype yang bernama Shadow. Lapisan menarik lainnya dalam diri manusia. Lapisan shadow berisi tentang hal-hal mengerikan yang ada dalam diri manusia. Shadow juga menunjukkan tekanan emosional setelah peristiwa traumatis yang 'mungkin' termasuk mementingkan diri sendiri yang merupakan ego itu sendiri.

Jika shadow & ego terkoneksi dengan baik, maka tingkah laku akan tersalur ke hal baik pula. Namun, jika shadow & ego tidak terkoneksi dengan baik, maka kekuatan shadow menjadi lebih agresif hingga berujung menyakiti diri sendiri ataupun orang lain.

"Kalau Anda familiar dengan yin/yang, maka shadow ini bagian hitamnya," jelas Amel. Amel menuturkan, shadow menjelaskan fenomena corps preoccupation, sesuatu yang bisa mengarah ke schadenfreude atau rubbernecking.

"Kenapa sih kok kita suka film horror? Kenapa di Indonesia orang justru selfie di lokasi bencana? Kok kadang-kadang kita ngerasa senang kalo orang lain menderita? Nah ini akibat aktivitasnya shadow atau bagian binatangnya manusia," ucap Amel.

The Self adalah lapisan terakhir dalam archetype. Bagian ini adalah integrasi dari archetype lain. "Dia baru berkembang kalo semuanya sudah berkembang dalam proses yang namanya individuasi," kata Amel.

Amel menyebut the self sebagai titik ekuilibrium sekaligus bagian inti atas kepribadian manusia. "The self berkembang ketika manusia punya persepsi/penilaian yang akurat soal dirinya sendiri (self knowledge).

Ini proses yang paling sulit karena butuh kerja keras untuk mengintergrasikan semua bagian dalam arketipe untuk difusikan menjasi self," ungkap Amel.

Penjelasan diatas kurang lebih akan terlihat seperti ilustrasi gambar di bawah ini.

dok.istimewa
dok.istimewa
Dan kaitannya dengan pembahasan kali ini adakalaya kita sebagai seorang muslim janganlah kita menyiksa diri sendiri. Sesungguhnya Mencintai diri sendiri itu merupakan bagian dari amanah dari Allah SWT, sang pencipta semua mahluk. Mencintai diri bisa dengan cara menerima segala kekurangan yang ada pada diri sendiri dan mensyukuri kelebihan yang diberikan oleh-Nya. Jika bukan diri kita sendiri yang memulai untuk mencintai, lalu siapa lagi yang mencintai diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun