Mohon tunggu...
mariska amelia
mariska amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - maba upnvyk

suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Klitih di Yogyakarta

8 Agustus 2022   22:25 Diperbarui: 8 Agustus 2022   22:35 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Fenomena klitih sebenarnya sudah ada di tahun 1990-an tetapi seiring berkembangnya waktu, klitih terus ber-regenerasi sampai pada akhirnya di tahun 2016 silam, media dihebohkan dengan aksi tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar/remaja dibawah umur yang sering di sebut klitih. Dahulu klitih hanya diartikan sebagai jalan-jalan biasa yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas. 

Namun seiring berjalannya waktu klitih menjadi ancaman bagi warga Yogyakarta sebab mereka melakukan tindak kejahatan seperti membacok korban, melukai korban, bahkan sampai membunuh korban. 

Sungguh keji perbuatan mereka dan sangat disayangkan pihak berwenang tidak memberi hukuman berat bagi mereka karena adanya  undang-undang anak dibawah umur . Menurut pendapat saya, perbuatan yang merugikan nyawa orang lain itu harus dihukum seberat-beratnya agar memberi efek jera bagi pelaku.


Klitih biasa melakukan tindakan tak beradab tersebut pada waktu dini hari dengan berkelompok menggunakan sepeda motor lengkap beserta senjata tajam (celurit, gir, rantai, pedang, dll). Minimnya edukasi bahaya kekerasan di lingkup masyarakat membuat para anggota klitih tak gentar melakukan aksi itu.

Mereka melakukan aksi tersebut bukan ingin merampas barang milik korban melainkan hanya unjuk aksi pada kelompoknya agar di cap sebagai orang pemberani (eksistensi geng). Melihat pada data yang tercatat oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, kasus klitih meningkat 11,54% pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Disini peran orang tua sangat dibutuhkan, mereka harus bisa mencukupi kasih sayang dan juga harus mengetahui kegiatan remaja di luar rumah. Polisi juga tak kalah penting untuk kasus ini, sekarang para aparat kepolisian sudah banyak melakukan sweeping dan patroli terpadu di masing-masing wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya sangat mengapresiasi tindakan para aparat kepolisian yang sudah melakukan upaya pencegahan klitih di Yogyakarta 

Beberapa upaya dapat dilakukan sebagai langkah preventif di lingkungan sekolah yaitu, mengembangkan ekstrakurikuler dan kegiatan di sekolah, pendidikan karakter sejak usia dini, melakukan razia atau sidak secara berkala di lingkungan sekolah, dan mengadakan sosialisasi bahaya klitih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun