Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satu sarana untuk mengembangkan diri adalah sekolah. Sekolah merupakan suatu fasilitas untuk menunjang pendidikan formal maupun non-formal, pembentukan moral, dan karakter siswa yang sesuai dengan pedoman pancasila.
Namun, pada masa pandemi saat ini ada beberapa perubahan yang dirasakan oleh seluruh rakyat indonesia maupun dunia, salah satunya adalah di bidang pendidikan. Di era New Normal sekarang, kita tidak bisa belajar langsung dengan guru-guru di sekolah seperti biasanya.Â
Siswa yang biasa melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan bertatap muka harus melakukan pembelajaran dengan cara daring atau yang biasa disebut PJJ (Pendidikan Jarak jauh).Â
Dengan PJJ ini, murid-murid akan diajarkan dan diawasi oleh guru hanya melalui aplikasi saja. Tentu cara ini sangat memberatkan murid dan guru dalam hal belajar mengajar di kelas. Interaksi antar guru dan murid menjadi lebih terbatas, mengakibatkan proses pembelajaran menjadi lebih sulit dari biasanya.Â
Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, sebanyak 92 persen siswa maupun mahasiswa mengaku menemui banyak kendala dalam belajar daring. Survei dilakukan SMRC dalam rentang waktu 5-8 Agustus 2020. Kendala yang dihadapi siswa dan mahasiswa dalam pembelajaran daring pun sangat beragam, seperti keterbatasan sinyal internet, sulit untuk memahami materi, suasana rumah yang kurang mendukung untuk belajar, dan lainnya. Selain menyulitkan siswa saat pembelajaran, PJJ juga menyulitkan para guru sebagai pengajar. Guru tidak leluasa untuk memantau murid-muridnya saat belajar, tidak bisa berinteraksi langsung dengan murid, dan bahkan tidak sedikit guru yang kesulitan mengajar karena tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi pada masa ini.
 Walaupun pandemi sangat mengganggu aktivitas terutama pada aspek pendidikan, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Beberapa contoh untuk menangani masalah pembelajaran, yaitu :Â
 1. Siswa diharapkan lebih mandiri dalam pembelajaran online
 Sebagai contoh, jika siswa kurang paham dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas online, maka mereka bisa mencari materi tersebut di internet. Internet menjadi salah satu fasilitas yang dapat diakses untuk pembelajaran online. Dengan menggunakan internet, siswa dapat mencari materi yang dibutuhkan untuk belajar. Selain itu, banyak aplikasi belajar online yang menawarkan fasilitas-fasilitas menarik untuk mendukung pembelajaran online di rumah. Dengan adanya fasilitas tersebut, diharapkan dapat membantu siswa dalam masa pembelajaran online ini.
 2. Peran guru dalam kelas online
 Sebagai pengajar, peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Staf Sub-bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar, Lyly Puspa Palupi mengatakan, "Dampak belajar daring yang telah berjalan lebih tujuh bulan berdampak pada psikologis anak, mulai dari rasa bosan dengan aktivitas di rumah saja, anak juga dituntut beradaptasi belajar dari rumah yang pasti berbeda dengan di kelas sehingga hal-hal seperti ini bisa menimbulkan kondisi tertekan pada psikis anak dan berpotensi munculnya stres pada anak." Oleh karena itu, guru harus cerdik membuat suasana kelas yang lebih menarik agar siswa tidak mudah bosan dan lebih fokus dalam pembelajaran online. Guru juga disarankan untuk tidak memberikan tugas terlalu berat untuk anak agar tidak merasa stres.
 3. Peran orang tua dan suasana rumahÂ
