Mohon tunggu...
Marisa Manurung
Marisa Manurung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Marisa Manurung

Menulis adalah ekspresi diri dalam diam. Welcome to my kompasiana. Enjoy my story. Thankyou.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Buruk Mengunakan Jasa Kurir Pengiriman Barang di Pematang Siantar

1 Oktober 2020   09:30 Diperbarui: 1 Oktober 2020   09:39 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah cerita pengalaman saya menggunakan jasa JNT Pematang Siantar. Saya membeli barang dari marketplace online untuk adik sepupu saya. Saya mengirim sebagai dropshiper. Hari Minggu 27 September 2020 saya tracking tepat jam 10 pagi, barang di kirim ke alamat penerima. Namun saya tunggu sampai malam ternyata barang belum juga sampai. 

Tapi keterangan barang sudah di terima (Asisten), lengkap dengan nomor telp. Lalu saya coba konfirmasi melalui WA. Karna sebelumnya saya pernah mengalami hal yang sama tepatnya di JNT Kisaran Timur. Barang tidak di antar ke alamat penerima tapi status sudah diterima, respon kurir yang lambat dan kurang ramah membuat saya pasrah. Dan akhirnya setelah saya follow up terus menerus barang yang saya kirim ternyata berada di pergudangan JNT. 

Pengalaman ini menjadikan saya agak sedikit trauma menggunakan jasa JNT di daerah SUMUT. Saya takut paket saya yang saya kirim ke Pematang Siantar mengalami hal yang sama. Dan ternyata setelah saya follow up kepada kurir JNT Pematang Siantar, ternyata yang saya terima adalah makian padahal dari awal saya berniat baik untuk menanyakan paket saya, kata yang kasar dan tidak punya etika. 

Membuat saya agak sedikit miris, mengingat pengalaman saya di JKT menggunakan jasa pengiriman berbanding terbalik 180 derajat. Saya check riview pelanggang di JNT Pematang Siantar memang ratingnya jelek. Banyak pelanggan mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan. Dan hal tersebut juga masih berulang sampai sekarang. 

Saya yakin ini adalah ulah beberapa oknum kurir saja yang membuat citra JNT Pematang Siantar kurang baik di mata pelanggan. Mudah-mudahan nanti paket saya masih selamat. Kalo mengingat chatingannya   saya sakit hati, saya menulis alamat lengkap. Jika penerima tidak mengangkat telp saya rasa seharusnya oknum kurir tersebut bisa berinisiatif untuk menelpon saya sebagi dropshiper. 

Dan dari percakapan dia nyalahin saya terus, bukannya minta maaf malah memaki. Saya berharap kedepannya pelayanan JNT bisa ditingkatkan lebih baik lagi, demi kenyamanan pelanggan. Pelajaran yang saya petik, apapun pekerjaan mu baik bawahan maupun atasan. Bekerjalah dengan penuh tanggungjawab dan menjungjung etika. Terutama untuk yang bekerja di bidang pelayanan jasa. Saya butuh tenaga anda, anda butuh uang saya. Terimakasih. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun