Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luka Modric Memang Belum Habis

28 Agustus 2022   17:35 Diperbarui: 28 Agustus 2022   17:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: realmadrid.com

Real Madrid sukses mendulang tiga poin saat bertandang ke Stadion Balaidos, markas Celta Vigo, pada Sabtu (20/08/2022) waktu Spanyol. Pada laga tersebut, Real Madrid menumpas Iago Aspas dan kawan-kawan dengan skor 1-4.

Pada laga ini, gol Real Madrid dicetak oleh Karim Benzema (13' P) lewat titik putih, Luka Modric (42'), Vinicius Junior (56'), dan Fede Valverde (66'). Sedangkan gol Celta Vigo dicetak oleh Iago Aspas (23' P) via tendangan penalti.

Secara keseluruhan, laga tersebut menjadi milik Real Madrid. Namun, secara individu, laga pekan kedua LaLiga itu adalah milik sang magician, Luka Modric. Dan, Modrid adalah pilihan tepat untuk menjadi Man of the Match.

Bagaimana tidak! Pemain kelahiran Zadar, Kroasia, 9 September 1985 ini sukses mencetak sebuah gol indah dari luar kotak penalti. Bahkan tendangan tersebut dibuatnya dengan amat santai setelah berhasil mengecoh pemain Celta Vigo. Selain gol itu, Modric juga berhasil memberikan satu assist kepada Vinicius, yakni sebuah umpan terobosan yang membuat Vinicius berlari amat kencang tanpa terkawal lalu mengecoh kiper Celta Vigo, A. Marchesin.

Sebuah gol dan sebuah assist, ditambah dengan performa yang impresif dari Luka Modric inilah yang membuat para penonton melakukan standing ovation untuk Modric yang ditarik keluar di menit ke-77.

Hal yang terjadi pada Modric memang suatu keajaiban. Hal ini mengingat Modric tidak lagi berada di usia muda sebagai seorang pesepakbola profesional. Terhitung dua minggu lagi Modric akan menginjak usia 37 tahun.

Di usia tersebut, kebanyakan pemain akan hijrah ke liga-liga yang terbilang mudah untuk ditaklukan. Sebut saja MLS, Liga Jepang, Liga Qatas, merupakan segelintir liga tujuan para pemain uzur. Xavi, Iniesta, Beckham, dan sebagainya menjadikan liga-liga tersebut sebagai liga tujuan ketika umur mereka sudah berada di atas 33 tahun.

Sebaliknya, tidak banyak pemain yang berada di usia 34 tahun ke atas yang masih tetap aktif bermain di liga-liga ternama Eropa (seperti Liga Primer Inggris, LaLiga, Serie A). Pemain yang sudah satu dekade (2012-27 Agustus-2022) bergabung dengan Real Madrid ini adalah salah satu nama yang masih tetap aktif bermain di LaLiga di usia yang bagi kebanyakan suara dianggap sebagai sudah tidak kuat lagi alias kadaluarsa.

Modric (dan juga pemain-pemain umur 34 ke atas) justru menolak anggapan sebagai pemain kadaluarsa. Modric berhasil meruntuhkan anggapan tersebut, untuk kemudian membangun pemahaman baru bahwa para pemain tua usia 34 ke atas masih bisa berkompetisi. Memiliki umur yang tua bukan berarti kehilangan keahlian dan kemampuan.

Di skuad Real Madrid, mantan pemain Tottenham Hotspur ini bahkan tetap menjadi pemain inti dan pilihan utama dari Carlo Ancelotti. Kendati muncul nama-nama baru seperti Valverde, Camavinga, dan Ceballos, nama Modric tidak bisa disingkirkan begitu saja. Justru pemain-pemain muda berbakat Real Madrid yang harus berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapat tempat dalam skuad inti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun