Timnas Kroasia lolos ke babak Penyisihan Grup setelah mengalahkan Skotlandia dengan skor 3-1. Mereka lolos dengan status runner-up grup D. Luca Modric menyumbang satu gol dan satu assist pada laga itu.
Boleh dibilang partai yang dimainkan oleh Kroasia ketika melawan Skotlandia (Selasa, 22/6) itu adalah sebuah laga hidup mati. Terpeleset sedikit saja, tiket ke babak berikut tidak mereka dapatkan. Status runner-up Piala Dunia 2018 hanya akan menjadi lawakan satir: "Runner-up Pildun kok nggak lolos penyisihan grup? Wales aja lolos".
Beruntung bagi Kroasia. Sempat terseok-seok di awal kompetisi, mereka berani bangkit. Bagaimana tidak. Tim berjuluk Vatreni itu mengalami kekalahan 1-0 kala bersua Inggris (Minggu, 13/6) dan tampak enggan tuk bangkit setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan Rep. Ceko (Jumat, 18/6).
Pada laga melawan Skotlandia, Kroasia benar-benar bangkit dari keterseok-seokannya itu. Kroasia menyarangkan tiga gol. Gol Kroasia dicetak oleh Nikola Vlasic (17'), Luca Modric (62'), dan Ivan Perisic (77'). Sedangkan gol balasan Skotlandia dicetak oleh Callum McGregor (42'). Kemenangan itulah yang memastikan tim asuhan Zlatco Dalic itu lolos ke babak berikut.
Nama Modric adalah yang paling menyita perhatian. Gelandang andalan Real Madrid itu mencetak sebuah gol yang sangat indah. Berawal dari Mateo Kovacic yang melihat Luca Modric berdiri bebas. Bola pun disodorkan kepada Modric. Bola ditendang oleh Modric dengan trivela, yakni sebuah teknik menendang bola dengan menggunakan punggung kaki bagian luar atau pisau kaki. Bola melesat dengan kencang sembari membentuk parabola dan tak mampu dibendung kipper Skotlandia.
Selain membuat gol indah dan menginspirasi Kroasia lolos ke babak 16 besar, gol yang dibuat oleh Modric itu juga membuatnya mencatatkan rekor baru. Peraih Ballon d'Or 2018 itu baru saja mencatatkan namanya sebagai pesepak bola Kroasia tertua yang mencetak gol. Saat ini, usianya adalah 35 tahun 286 hari. Modric juga masih memegang rekor pemain Kroasia termuda yang mencetak gol. Gol itu terjadi pada Euro 2008 kala bertemu Austria. Saat itu umurnya 22 tahun 273 hari (Sumber: bola.net).
Ya, Luca Modric masih terlalu berbahaya untuk pemain lawan. Kreator lapangan tengah Real Madrid dan Kroasia ini masih sangat fresh. Vision-nya sebagai playmaker memang sangat sempurna. Permainannya memang sangat tenang. Kendati sudah menginjak usia 35 tahun, Modric masih begitu kuat.
Ketika mengalahkan Atalanta di ajang Liga Champions (Selasa, 16/3/2021), Zidane memuji Modric: "Jika Anda bertanya kepada saya tentang Luka, dia seorang pemain hebat. Dia berusia 35 tahun tetapi Anda tidak akan tahu dari melihatnya di lapangan" (Sumber: sports.sindonews.com).
Luca Modric adalah salah satu pemain sepak bola di pentas Euro 2020 Â yang tua-tua keladi, alias makin tua makin menjadi-jadi. Perannya di lapangan tengah Kroasia masih sangat vital dan sulit tergantikan. Pantaslah jika Dalic memberinya ban kapten dalam misi besar di Euro 2020 ini.
Pada laga 16 besar melawan Spanyol, Senin (28/6) mendatang, Kroasia sangat membutuhkan tenaga, vision dan permainan berkelasnya. Sebagai pemain Real Madrid, Modric tentu tahu baik cara bermain Spanyol. Modric pasti tahu baik bagaimana meredam tiki-taka Spanyol yang saat ini banyak diterapkan oleh pelatih Spanyol Luis Enrique, yang notabene mantan pelatih Barcelona, musuh abadi Real Madrid.
