Berawal dari tertangkapnya Walikota Medan untuk yang ketiga kalinya, telah membuat Kota Medan menjadi kota dengan 3 Walikota, secara berturut-turut, yang telah terjerat hukum.
Ditambah dengan kondisi kota Medan yang memprihatinkan dengan segala permasalahannya ; pembangunan infrastruktur yang buruk, penanganan banjir, permasalahan sampah, jalanan macet, papan reklame yang semrawut menjejali pemandangan kota, pasar tradisional yang semakin kumuh tidak terawat, premanisme, pungutan liar, begal yang merajalela, narkoba di mana-mana, pelayanan publik yang tidak nyaman dan masih banyak masalah lain yang masih belum bisa diselesaikan.., telah membuat Warga Kota Medan menjadi skeptis ataupun apatis tentang masa depan Kota Medan.
Hal ini dapat diukur dari rendahnya Tingkat Partisipasi Warga Kota Medan menggunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Kota Medan di Tahun 2015. Kondisi ini dapat dinyatakan sebagai kondisi #Medan Di Titik NOL.
Melalui Happening Art pada Hari Selasa, 12 November 2019, GERAKAN KEBANGKITAN MEDAN secara tidak langsung telah menyampaikan rekomendasi kepada seluruh Partai Politik agar bersedia mengusung Calon dengan kriteria di atas.
Calon terpilih ini akan direkomendasikan kepada Partai Politik, ataupun gabungan Partai Politik, yang mempunyai Hak Pengusungan Calon Walikota, ataupun melalui Jalur Independen. Tanpa melibatkan warga masyarakat, GERAKAN KEBANGKITAN MEDAN ini tidak akan pernah mencapai tujuannya. GERAKAN KEBANGKITAN MEDAN optimis, dengan ridho Allah, serta persatuan dan perjuangan bersama masyarakat Kota Medan, MEDAN bisa BANGKIT menjadi Medan yang mulia dan sejahtera demi masa depan anak dan cucu kita bersama. SAATNYA, WARGA KOTA MEDAN MENENTUKAN SENDIRI MASA DEPAN KOTANYA !!! (Rio-Kompasiana.com)
