Mohon tunggu...
Alif Muhammad
Alif Muhammad Mohon Tunggu... Editor - Blogger dan Traveller

Menulis dan travelling adalah bagian dari kegiatan sehari-hari. #PenyukaKopi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Garuda Mendunia 2045, Komitmen Jangka Panjang Erick Benahi Sepak Bola Indonesia

30 Mei 2023   11:59 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: https://img.jakpost.net/

Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI memang masih terhitung masih baru. Tapi sejauh ini, bila kita lihat pola gebrakan dan transformasi yang dilakukan olehnya menunjukkan bahwa ia sangat memiliki 'passion' dan kualitas kepemimpinan yang sangat 'penting' terhadap PSSI dan sepak bola Indonesia. Produk-produk programnya di PSSI yang terlihat memiliki dampak signifikan menunjukkan bahwa ia benar-benar memahami persoalan sepak bola Indonesia yang selama ini diharapkan untuk dapat diatasi.

Salah satu persoalan sepak bola Indonesia yang sering dikeluhkan oleh publik dan terutama yang paham betul persepakbolaan Indonesia, di antaranya menyangkut pembinaan bibit muda yang tidak berjalan dengan baik. Banyak bibit muda yang tidak memperoleh fasilitasi pembinaan dan latihan yang tepat. Sehingga bibit-bibit lokal sering kali kalah bersaing, atau mandeg saat memasuki sepak bola senior. Problem ini coba disentuh oleh Erick Thohir dan dipandang sebagai persoalan jangka panjang. Masalah ini ia singgung di dalam blueprint Garuda Mendunia.

Blueprint Sepak Bola Indonesia

Dalam roadmap yang ia siapkan sebagai ranah pembenaan jangka panjang ini, Erick Thohir tidak hanya memasukkan satu soal: pembinaan bibit muda. Melainkan ada beberapa hal penting lainnya yang jadi fokus jangka panjang. Dengan kata lain, pembinaan bibit muda sebagai bagian dari pembinaan jangka panjang hanyalah salah satu satu fokus saja. Fokus-fokus yang lain yang disinggung oleh Erick Thohir di antaranya: transparansi keuangan, prestasi lebih tinggi, dan tradisi komitmen program jangka panjang untuk sepak bola Indonesia.

Seperti ditegaskan di awal, Erick menyadari betul pentingnya pembinaan sepak bola usia dini. Berkaca pada negara-negara yang olahraga sepak bolanya sudah maju, sepak bola bahkan menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah. Di Jepang, yang pada suatu masa belajar pada sepak bola Indonesia dan kini melampaui kita, memiliki penataan sepak bola yang rapi sejak dari tingkat sekolah. Pembinaan dari usia muda tak kalah menarik untuk ditonton oleh warga Jepang. Mereka begitu antusias untuk melihat para raising star, hasil pembinaan dari usia dini. Ada kompetisi tingkat SMA, kategori youth, hingga Premiere. Apresiasi masyarakat sangat tinggi terhadap pembinaan kualitas muda. Faktanya, banyak pemain Jepang yang akhirnya bermain di sepak bola dunia.

Apresiasi Publik atas Pembinaan Usia Dini

Antusiasme masyarakat Jepang untuk mendukung pengembangan sepak bola dari sejak dini sangat tinggi. Bahkan para pembuat manga banyak yang mengangkat masalah ini. Sehingga sepak bola benar-benar menjadi 'bagian' yang begitu kuat di masyarakat. Melalui berbagai manga sepak bola yang menarik, publik terbawa untuk memberi perhatian pada fase-fase pengembangan sepak bola muda atau sejak usia dini.

Manga yang saat ini begitu populer -- selain Tsubasa -- dan bahkan sangat cocok bagi peminat sepak bola, tak lain adalah Aoi Ashito. Manga (atau anime) ini sangat rinci di dalam menghadirkan aspek-aspek teknis di sepak bola, tentang kompetisi yang berjenjang, pembinaan yang berjenjang dari usia muda hingga menjadi pemain profesional. Dibungkus kisah (manga/anime) menarik, dengan sendirinya publik seakan dibawa hanyut ke dalam kesadaran untuk menghargai sepak bola bukan secara instan, tapi melalui proses panjang yang berjenjang.

Blueprint Pembinaan Usia Dini Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir -- melalui roadmap -- dapat dibaca sebagai upaya ke arah itu: bahwa sepak bola nasional tidak mungkin dapat berkembang pesat dan maju apabila seluruh stakeholder sepak bola Indonesia dan seluruh publik tidak memiliki perhatian dan kesadaran pada pentingnya proses berjenjang di dalam upaya pembinaan sepak bola Indonesia.

Argumen ini bukan tanpa dasar. Pada bagian keempat, Erick menegaskan pentingnya komitmen jangka panjang. Dalam rumusan yang tertuang dalam blueprint tersebut, berbunyi: tradisi komitmen program jangka panjang untuk sepak bola Indonesia... di sini, Erick menegaskan dengan sangat jelas bahwa kita harus mulai berpikir ulang bahwa kemajuan sepak bola Indonesia tidak bisa dipoles secara instan, tetapi adalah suatu agenda jangka panjang, yang batu-batu pijakannya untuk maju diproses secara bertahap. Saya kira inilah yang patut dipupuk dan diperkuat untuk sepak bola Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun