Mohon tunggu...
Albertus Romario
Albertus Romario Mohon Tunggu... Seniman - PENULIS

Deo Gratias

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Rindu

21 Oktober 2021   17:32 Diperbarui: 21 Oktober 2021   17:35 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah setitik rindu yang renyai di hatimu,
Gubuk yang kauimingkan berpunca padaku,
Baluh yang kauangankan bersua denganku,
Bahagia yang kauakadkan abadi bersamaku.

Pinisan duka rela kuseka sendiri,
Bagimu cukuplah sukaria belaka.
Mimisan luka sudi kubasuh seorang diri,
Untukmu hanyalah sukacita semata.

Impian jangan lagi kausemat di atas dipan kusam,
Jangan pula kaukayuh dalam biduk karam.
Aku tahu pedihnya tak ada cerita,
Aku sadar perih hilangnya berita.

Akulah cinta yang selalu hujan di harimu,
Mendesau di balur ujud yang khusyuk,
Puri keteduhan dan mahligai ketenangan ada padaku,
Tempatmu menyeruput damai yang tak akan pernah lapuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun