Mohon tunggu...
Marine Kenzi Martasuganda
Marine Kenzi Martasuganda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Me Is Marine

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Nusantara, Hanya Seremonial Belaka?

9 Desember 2011   06:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="(sumber gambar: Indonesia Maritime Institute)"][/caption]

Sesuai dengan semboyan Tentara Nasional Iindonesia Angkatan Laut. Jalesveva Jayamahe yang artinya “Dilaut kita Jaya”. Hari nusantara mengingatkan kembali kejayaan masa lalu bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar dan meningkatkan kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Deklarasi Djoeanda 13 Desember 1957 merupakanproklamasi kesatuan aset kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama kesatuan wilayah laut. Deklarasi Djoeanda menyatakan bahwa segala perairan di sekitar dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya. Batas wilayah laut berdasarkan Hukum Laut Internasional (UNCLOS-1982), UU No. 5 Tahun 1983 tentang ZEE dan UU No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, lebih menegaskan,bahwa wilayah laut secara hukum dan administratif merupakan perairan yurisdiksi negara kepulauan, yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, perairan wilayah territorial, zona tambahan, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan Landas Kontinen Indonesia.

Pada 13 Desember 2000. Secara formal Deklarasi Djoeanda di peringati. Melalui Keppres No.126/2001 dikukuhkan sebagai Hari Nusantara. Hingga setiap tanggal 13 Desember, Indonesia memperingatinya sebagai salah satu hari nasional.

Namun apakah ini hanya seremonial belaka? Semoga tidak demikian.

Bukan hanya tugas pemerintah dan TNI saja untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara maritim. Namun ini adalah tugas seluruh masyarakat Indonesia. Serta tidak hanya memperhatikan keutuhan wilayah NKRI dengan persenjataan yang kuat saja, namun memperhatikan para peneliti kelautan Indonesia untuk tetap mengeksplorasi sumber daya kelautan indonesia agar tercapainya Blue Evolution yang turut membantu tercapainya Negara maritim yang kokoh.

mempelajari laut adalah soal memahami dan mensyukuri lautan. menikmati lautan itu bukan hanya dengan melihatnya, mendengarnya dan merasakannya saja. Tapi mensingkronkan antara hati dan fikiran kita dengan segala sesuatu dari lautan, Disitulah kunci pemahaman dan kebahagiaan bersama lautan di dapatkan.

Apa benar kita bangga dan bersyukur memiliki lautan yang sangat luas..?

kenyataanya, kita semua bangga mempunyai TEMPAT SAMPAH yang luas, bukan LAUTAN yang luas.

Terlahir di Indonesia itu takdir tapi mencintai Indonesia itu pilihan. Ada orang kaya dan berintelektual tinggi  tapi tidak mencintai Indonesia dan justru menjadi penghianat bangsa. sebaliknya ada orang miskin yang tidak bersekolah justru bersyukur tinggal di Indonesia dan sangat mencintai Indonesia.

aku mencintai kamu.. lautan yang luas dan berisik itu.. buihmu itu mengingatkan betapa banyaknya dosaku.. dan kami hanya bisa menodai dirimu.. padahal kamu telah memberi kehidupan bagi kami.. lautan biru.. aku sedang mencari ilmu dan pemahaman darimu.. (MarineKenzi)

Selamat  Hari Nusantara, Cintailah Lautan Indonesia, Jalesveva Jayamahe.

-----

Marine Kenzi Martasuganda

Mahasiswa Ilmu Kelautan

Twitter @marinekenzi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun