Mohon tunggu...
Marifatul mualimah
Marifatul mualimah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Masih butuh belajar

Manfaatkan waktu sebaik-baik mungkin karena waktu tidak bisa berulang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai Makna Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia

30 Oktober 2020   18:47 Diperbarui: 30 Oktober 2020   18:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal dari berbagai rumpun kebiasaan masyarakat menjadi asal muasal terbentuknya suatu bahasa. Sedangkan bahasa Indonesia sendiri terbentuk dari bahasa Melayu,dari bahasa melayulah bahasa indonesia mengalami reformasi antara adat istiadat daerah masing-masing.

Di saat kerajaan sriwijaya,bahasa telah digunakan sebagai bahasa budaya dan perhubungan antara suku dan perdagangan,tidak hanya itu ternyata telah terbukti dari adanya prasasti yang ada di kerajaan sriwijaya. Adapun peristiwa bahasa Indonesia dari Ejaan Ophyusen pada tahun 1901 sampai Ejaan yang disempurnakan 17 Agustus 1972. Dari berbagai perubahan menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Berdasarkan keputusan Presiden No.57 tahun 1972 bahasa Indonesia telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia.

Dari sebuah sejarah,kedudukan bahasa menjadi suatu keagungan bangsa bahwa kedudukannya dari bahasa nasional sampai menjadi bahasa negara. Berbagai makna dari sebuah bahasa nasional melainkan dari sebuah fungsi sebagai lambang kebanggaan nasional dan identintitas sampai alat pemersatu masyarakat.

Berbagai sejarah memaknai suatu kecintaan terhadap bahasa Indonesia tetuang dalam sebuah ikrar sumpah pemuda ke tiga bahwa pemuda pemudi harus pemersatukan bahasa. Karena bahasa lah menjadi suatu isarat untuk bermulanya suatu percakapan,tiada ucapan tanpa bahasa. Kita sebagai generasi penerus bangsa cintailah bahasa negeri kita karena dari bahasalah awal mula percakapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun