Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tuah Wajah "Klimis"

21 April 2021   21:58 Diperbarui: 21 April 2021   22:22 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Barcelona, Lionel Messi, menerima trofi Copa Del Rey. (Sumber: Vivagoal.com)

Selanjutnya, kita juga melihat wajah lesunya ketika gagal mempertahankan keunggulan agregat di Olimpico, Roma. Ekspresi yang sama pun kembali terulang dalam beberapa episode kegagalan dan kekecewaan, dari epic comeback dramatis Liverpool atas Barcelona di Anfield, kegagalannya membawa Argentina melangkah jauh di Piala Dunia 2018, keputusan untuk pensiun dari timnas Argentina (meski akhirnya kembali lagi), kekalahan memalukan 8-2 dari Bayern Munchen, gagal mempertahankan posisi puncak usai jeda pandemi pada musim lalu, hingga kartu merah pertamanya untuk Barcelona beberapa bulan lalu.

Wajah buruk rupa itu, tampaknya lebih lekat dengan kegagalannya bersama rekan-rekan setimnya. Memang benar bahwa sebelum mengubah penampilannya, Messi juga mengalami beberapa kegagalan. Saat ia mengubah penampilannya, gelar-gelar individu tidak jauh dari jangkauannya, pun ia sanggup membawa Barcelona menjuarai La Liga ketika menjadi kapten tim. Namun, sayangnya, kegagalan-kegagalan di atas tadi terlalu mencolok, terjadi pada saat yang 'tepat', malah terlihat ikonik, dan sialnya, kegagalan-kegagalan itu terjadi ketika mengenakan topeng buruk rupanya.

***

Sepakbola, se-modern apa pun, tidak pernah terlepas dari kepercayaan-kepercayaan tertentu yang dianggap membawa tuah di atas lapangan. Maka kita mengenal kecupan mesra pembawa keberuntungan di kepala Fabien Barthez dari Laurent Blanc pada Piala Dunia 1998 dan Euro 2000; atau keyakinan Raymond Domenech yang mencoret nama Robert Pires di Piala Dunia 2006 karena meyakini bahwa zodiak Scorpio akan membawa sial untuk timnya; atau Filipo Inzaghi yang menghabiskan banyak waktu di kamar kecil dengan aroma kotoran yang meresahkan seisi ruang ganti (maaf jika jorok) dan memaksa Andrea Pirlo berujar "Pippo baru saja memakan mayat!".

Entah apakah brewok Lionel Messi hanya membawa sial atau ketidakberuntungan, yang jelas, sepertinya kita lebih akrab melihat Messi 'mengangkat trofi' dengan wajah klimis-nya. Penampilan Messi yang garang itu mungkin tidak mempengaruhi kiprahnya di atas lapangan, bahkan gelar-gelar individu pun masih enggan jauh-jauh dari genggamannya.

Namun, secara kolektif, apalagi untuk seorang Messi yang rela menukar semua penghargaan pribadinya demi trofi untuk negaranya, brewok sialan itu tampaknya perlu dibersihkan. Ingatan tentang topeng buruk rupa itu lebih dekat dengan kegagalan-kegagalannya. Dan ketika topeng itu dilepas, trofi Copa del Rey pertamanya sebagai kapten Barcelona kembali mendarat di Camp Nou.

(Anda mungkin menganggap trofi Copa Del Rey tidaklah penting-penting amat (netizen Indonesia menyebutnya 'piala kaleng'), tetapi untuk publik Catalan, menjarai ajang dengan embel-embel 'Raja Spanyol' adalah kebanggaan tersendiri. Mungkin inilah alasan mengapa Gerard Pique selalu kegirangan ketika mendapatkan piala itu.)

Ketika mengangkat trofi Copa del Rey beberapa waktu lalu, wajah Lionel Messi tampak girang. Tanpa brewok, senyumnya lebih lebar dan segar, persis seperti ketika ia digendong Ronaldinho usai mencetak gol pertamanya untuk Barcelona. Tampaknya wajah klimisnya lebih bertuah ketimbang 'topeng' itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun